SURABAYA, beritalima.com | Gelaran Pemilukada serentak Tahun 2020 rencanakan akan berlangsung 9 Desember 2020. Berbagai kesiapan terus dimatangkan menjelang pesta demokrasi di masa pandemi Covid-19.
Untuk menghadapi itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan (Prokes). Terutama kepatuhan para tim sukses maupun tim pemenangan di beberapa wilayah di Jatim.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Focus Grup Discusion (FGD) dari Indopol bertema Riset Dinamika Sosial Masyarakat dan Peta Kerawanan Menjelang Pilkada Serentak 2020 di Jatim di Club House Residece, Surabaya, Jumat (4/9).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pesta demokrasi saat ini tidak hanya melihat kerawanan dari segi politiknya saja. Tetapi ada kerawanan lain di sektor medis akibat pandemi Covid-19.
“Maka, penerapan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi tantangan utama Pilkada serentak 2020 di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Pilkada serentak yang ada di Jatim sendiri mengharuskan Pemprov Jatim berperan dalam menurunkan tensi atau temperatur suhu politik agar tetap berlangsung secara lancar, aman dan damai.
“Pemprov Jatim harus hadir dan memastikan agar kontelasi politik temperaturnya bisa adem. Jangan sampai gelaran pesta demokrasi yang akan berlangsung malah mengakibatkan kerumunan, sehingga menambah jumlah masyarakat terkena pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dalam Pilkada Serentak nanti, dirinya mengkhawatirkan banyaknya masyarakat yang menjadi pendukung justru melanggar Prokes. Apalagi, di tahapan Pilkada selalu mencari sisi kerumunannya. Sehingga ditakutkan, proses tersebut mengabaikan penerapan Prokes itu sendiri.
“Kepekaan dan kepatuhan di masing-masing tim paslon inilah yang akan sangat bervariasi dan menentukan. Pengalaman pelaksanaan Pilkada ini akan menentukan penerapan Prokes yang ada akibat pertarungan politik antar pendukung semakin tinggi di daerah pemilihan yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial,” imbuhnya.
Sementara Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran yang juga hadir di acara tersebut menyampaikan terima kasih kepada Indopol yang telah mensurvey dinamika sosial masyarakat dan peta kerawanan jelang Pilkada serentak 2020 di Jatim. Survey tersebut akan dijadikannya dasar kebijakan publik. Kebijakan tersebut akan diantisipasi sehingga menjadi masukan bagi kebijakan daerah melalui variabel kultur dan subkultur di masa pandemi Covid-19.
Kapolda mencermati, bahwa peta kerawanan menjelang Pemilukada Serentak 2020 di Jatim tidak hanya disebabkan konstelasi politik yang sedang berkembang. Namun juga ada faktor lain seperti adanya pandemi Covid-19. Tak hanya itu, bergulirnya gelaran Liga I Sepak Bola Nasional juga akan menambah konsentrasi para aparat keamanan.
“Liga I ini, berdasarkan analisis kami, klub-klub yang ikut di Liga I merupakan daerah-daerah yang penyebaran Covid-19 nya cukup tinggi di Jatim,” ungkapnya.
Untuk itu Kapolda Fadil Imran berpesan kepada para peserta Pilkada 2020 untuk tidak melibatkan orang tua dan anak. Karena keduanya terbukti rentan tertular Covid-19. Apalagi, berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Jatim, angka kematian tertinggi berusia pada tataran orang tua dengan komorbid.
“Jadi kesimpulannya tidak usah diajak ikut kampanye atau dukung mendukung paslon khusus kepada para orang tua yang rentan terkena virus Covid-19,” tutupnya. (*).