Sidoarjo, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap Puspa Agro dapat menjadi one stop service atau pusat satu pintu pelayanan bagi arus ekspor dan impor produk pangan. Pasalnya, Puspa Agro memiliki fasilitas lengkap sehubungan dengan keperluan penanganan arus keluar masuk bahan pangan di Jawa Timur.
“Harapannya dari bentuknya bahwa aset yang sangat potensial ini menjadi one stop service untuk ekspor impor produk pangan,” ungkapnya ketika melakukan peninjauan di Puspa Agro, Sidoarjo, bersama Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, Kamis (10/2).
Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim itu mengatakan, fasilitas di Puspa Agro ini dapat memenuhi kebutuhan UMKM hingga UKM di Jatim. Utamanya di bidang pertanian dan perikanan.
“Malam ini (10/2) kita akan membahas banyak bidang-bidang kerjasama. Ini salah satunya berbentuk logistik pertanian perikanan yang menurut saya sudah luar biasa. Dengan satu visi, sudah berjalan kedua layanan,” paparnya.
Emil pun menambahkan, Puspa Agro memiliki peluang besar untuk dapat dikembangkan. mengingat bahwa BKIPM yang ada di lokasi ini menjadi satu-satunya pusat karantina pangan di Jawa Timur.
Seperti diketahuj, dalam sebulan terdapat hampir 600 kontainer yang datang membawa produk impor. Dimana, dalam sehari terdapat sekitar 20 kontainer yang datang mengantar komoditas.
“Peluang untuk dikembangkan ini luar biasa. Nanti malam pak rektor akan membahas bersama segenap jajaran dan Ibu Gubernur langsung mengenai potensi-potensi tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria pun memberikan apresiasi serupa bagi Puspa Agro. Ia berharap agar akses menuju Puspa Agro lebih mudah dijangkau mengingat besarnya arus kontainer yang datang.
“Modelnya sudah luar biasa. Yang sebaiknya segera dilakukan adalah investasi ke depan untuk akses jalan karena kontainer masuk dalam jumlah besar. Kami yakin kreativitas insan IPB akan bisa bersinergi dengan apa yang bisa berusaha dikembangkan oleh Pemprov Jatim,” tukasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Wagub Emil bersama Arif Satria melakukan peninjauan ke beberapa titik. Di antaranya, gudang hasil panen, cold storage untuk ikan dan produk makanan olahan basah, rumah potong hewan, balai karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan puspa agro, pasar buah, dan yang terakhir pusat riset biotek.
(red)