SURABAYA, beritalima.com | Untuk mengecek dan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di dalam pasar tradisional, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meninjau Pasar Gunung Anyar dan Nambangan, Surabaya, Sabtu (13/6).
Didampingi Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Surabaya, Kemas A. Halim, Wagub Emil melihat secara dekat kedua pasar tradisional tersebut. Pertama, melihat Pasar Gunung Anyar dan kedua di Pasar Nambangan, Kenjeran, Surabaya.
Disela-sela kunjungannya, Wagub Emil menyampaikan kesadaran para pedagang dan pengelola pasar. Mereka telah melakukan protokol kesehatan dengan ketat.
“Ternyata para pedagang di pasar tradisional ini sudah mengenakan masker, bahkan di setiap baris lapak juga disediakan tempat cuci tangan,” ungkap Emil Dardak.
Disamping itu, Emil menjelaskan, keterlibatan aparat perlindungan masyarakat (linmas) terbukti efektif ikut mengontrol para pembeli. Caranya, dengan melakukan pengecekan suhu tubuh lewat thermal gun dan memastikan tiap pembeli mengenakan masker.
“Saat pedagangnya sudah tertib menerapkan protokol kesehatan, kadang justru pembelinya yang tidak mengenakan masker. Maka ini yang harus terus kita pastikan,” imbuhnya.
Menurut Emil, penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional menjadi salah satu perhatian penting pemerintah. Utamanya, untuk mencegah dan meminimalisir resiko penyebaran Covid-19 di pasar dan memastikan pasar tradisional bisa terus beroperasi. Apalagi, pasar merupakan salah satu tulang punggung ekonomi rakyat.
“Kami cukup optimis, bahwa aktifitas ekonomi masyarakat di pasar akan bisa terus berlangsung,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Wagub Emil mengapresiasi usaha luar biasa APPSI, Linmas, serta seluruh aparat yang terlibat.
“Mudah-mudahan semua pasar tradisional akan terus bisa menerapkan protokol kesehatan. Dan semoga kerja keras seluruh pihak ini bisa menjadi upaya untuk kesinambungan roda ekonomi rakyat,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua APPSI Surabaya, Kemas A Halim mengatakan, semua protokol kesehatan telah diupayakan untuk bisa diterapkan di setiap pasar tradisional. Mulai dari pemakaian masker, sarung tangan, face shield, pengecekan suhu tubuh, ataupun penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun.
“Harapannya ini akan bisa terus kami maksimalkan, sehingga semua bisa terus sehat baik pedagang maupun pembelinya. Karenanya, pasar tradisional harus berani melawan Covid-19 dengan bergotong royong semua pihak,” tegas Kemas. (*)