Wagub Jatim Gus Ipul : Majelis Ukhuwah Islamiah, Membangun Kebersamaan

  • Whatsapp

Pengajian merupakan silaturahmi ukhuwah islamiah, majelis membangun kebersamaan, memperkuat hubungan yang baik antara para santri dengan Kyai, dan melestarikan hubungan dunia sampai akherat.

“Hal ini merupakan warisan leluhur yang memperkokoh hubungan antara para santri dengan Kyai. Kerjasama seperti ini harus terus dijaga sampai anak-cucu menjaga suatu kebenaran, supaya kelak bisa kumpul dengan para Kyai, dan Rosulullah di Sorga Allah SWT”

Hal itu diutarakan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf ketika menghadiri pengajian umum dan doa bersama dalam rangka Haul KH Anwar dan KH Burhanudin Hamid dan Haflah PP An-Nur, di PP An-Nur-1,  Bululawang Malang, Minggu (29/5).

Menurutnya, majelis khoul, tempat kita dimotivasi untuk selalu dekat dengan Allah, sambung dengan Rosulullah, dan pada saat yang sama ukhuwah terbangun. “Pengajian/ khoul ini merupakan majelis ilmu. Dengan berkumpul disini diharapkan ilmunya bertambah. Dengan bertambahnya ilmu, kita akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT,” katanya.

intinya ibadah itu adalah do’a. Kewajiban manusia hanya berdoa,  dikabulkan atau tidak, merupakan hak Allah Yang Maha Kuasa. Ibarat anak-anak yang minta banyak hal pada  orang tuanya. Pasti orang tuanya yang paling mengetahui mana yang perlu dituruti. Mudah-mudahan dengan berdoa bersama insya Allah semua doa hadirin dikabulkan Allah,” harapnya.

Kenyataan seperti inilah, katanya, yang membuat silaturahmi para santri dengan Kyai tidak pernah putus, guru dan murid tidak pernah jauh. “Inilah salah satu kekuatan pondok pesantren yang terus dilestarikan dan dikembangkan. Hari ini kita doakan ebrsama  yang sudah lulus dari ondok supaya ilmunya bermanfaat dan yang belum lulus belajar lebih tekun,” tambahnya.

Sementara itu Pengasuh PP An-Nur Dr.KH Achmad Fahrurrozy Burhan mengatakan, mengajar itu berkah. “Oleh karena itu saya tidak mengajar di Kampus karena meneruskan perjuangan orang tua dan guru,” katanya.

Kepada para alumni, dia mengharapkan tetap alim, soleh/ solichah dan barokah. “Kalau bisa para lulusan PP An-Nur mengajar, membuka pondok, atau paling tidak membuka TPQ/ TPA di lingkungan masing-masing,” imbuhnya.

Yang penting jika mau hidup enak, menurutnya, harus selalu hormat pada orag tua dan guru. “Doakan selalu orang tua dan guru supaya sambung menyambung sampe akherat dan Sorga Allah,” ujarnya.

Diantara ribuan jamaah, hadir pula KH Anwar Zahid memberikan tausiah, yang disaksikan Wakil Bupati Malang, Habaib, para Kyai, alim ulama, tokoh masyarakat dan ratusan alumni santri. (**).

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *