GRESIK, beritalima.com- Pemprov Jatim terus berupaya menangani dampak banjir yang diakibatkan terjadinya luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Untuk mengkongkritkan upaya tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Agus Rudyanto, didampingi Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Gresik, Gunawan Setijadi, meninjau beberapa titik lokasi yang akan dijadikan prioritas penanganan banjir di Kabupaten Gresik.
Ada tiga titik potensi yang menjadi prioritas penanganan banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik. Ketiga titik tersebut yakni di Waduk Bunder, Tambak Beras Cerme, dan Bendungan Karet di Kedanyang Kebomas.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan bersama BBWS dan Pemkab Gresik untuk mengetahui secara detail lokasi mana yang perlu ditangani sebagai skala prioritas.
“Kita harus pastikan titik-titik mana yang akan ditangani di Kabupaten Gresik, sebenarnya pemkab sudah menganggarkan dan sudah melakukan studi penyiapan pengadaan lahan. Namun kemungkinan butuh sedikit waktu untuk memproses, ini yang kita cocokkan sampai menentukan titik-titik prioritasnya,” kata Wagub Emil usai melakukan peninjauan di Bendungan Karet Kebomas Gresik, Rabu (20/1) sore.
Wagub Jatim yang akrab disapa Emil ini pun menjelaskan, setelah melihat titik mana yang akan dikerjakan, langkah selanjutnya akan dimasukkan sebagai studi untuk bisa dilihat apakah kemudian akan direvitalisasi.
“Tapi yang paling penting juga menjadi calon lokasi untuk melakukan penanganan, tapi sekali lagi akan dilihat skala-skala urgensinya terutama pemukiman yang terdampak,” jelasnya.
Lebih lanjut Wagub Emil menjelaskan, setiap daerah memiliki skala urgensi masing-masing dan berpotensi menjadi prioritas penanganan banjir. Utamanya di Kabupaten Gresik.
“Seperti daerah Tambak Beras Kecamatan Cerme yang apabila banjir bisa sampai 17 hari lamanya,” terangnya.
Kemudian Bendungan Karet di Kedanyan Kecamatan Kebomas yang telah dibangun sejak 1993 namun sudah tidak berfungsi karena karetnya jebol dan belum adanya penanganan. Selain itu, Wagub Emil dan Kepala BBWS Bengawan Solo juga meninjau Waduk Bunder.
“Maka juga tadi kita melihat Waduk Bunder yang sudah di studi di tahun 2020 oleh timnya Pak Agus dari BBWS dan potensi signifikan untuk kemudian memberikan suplai air untuk irigasi maupun menampung di kala banjir,” imbuhnya.
Wagub Jatim yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini menerangkan, penanganan banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik merupakan salah satu prioritas Pemprov Jatim. Oleh sebab itu, langkah progresif terus dilakukan Pemprov Jatim bersama pihak terkait seperti BBWS Bengawan Solo dan Pemkab Gresik.
“Banjir di Kali Lamong dan di Bengawan Solo hilir menjadi prioritas Pemprov Jatim, karena masyarakat sudah bertahun-tahun lama sekali terdampak, dan ini akhirnya menjadi sebuah komitmen yang kami masukkan dalam Perpres 80 tahun 2019,” terangnya.
Ia berharap, akan ada progres yang nampak dan terus berkembang untuk penanganan banjir di Kali Lamong. Karena menurutnya, butuh waktu dari setiap tahapan yang dilakukan untuk upaya penanganan banjir.
“Mudah-mudahan dari hari ini kita bisa mengerjakan berbagai opsi teknis sehingga walaupun tidak langsung tuntas kita selalu beberapa langkah maju dalam menangani banjir di Kali Lamong,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Bengawan, Solo Agus Rudyanto, mengapresiasi langkah Pemprov Jatim yang telah memberikan kejelasan terkait kesiapan Kabupaten Gresik dalam penyediaan lahan untuk penanganan banjir Kali Lamong. Ia berharap, dengan kejelasan tersebut penanganan banjir luapan Kali Lamong bisa segera dilaksanakan.
“Saya terimakasih sekali dengan beliau Pak Wagub tadi sehingga hari ini bisa di-clear-kan, tadinya ini mau dikemanakan dana yang sudah turun, tapi tadi ada beliau sudah di-clear-kan semua,” kata Agus Rudyanto.(*)