KUPANG, beritalima.com – Wakil Gubernur NTT, Benny Alexander Litelnoni melaunching Rumah Pintar Pemilu, KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (11/4) siang.
Wagub Benny Litelnoni dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang menyangkut KPU ini sangat penting untuk bisa menjembatani keinginan dari pada masyarakat dan regulasi yang dilaksanakan oleh KPU sendiri.
“ Dengan arus globalisasi yang semakin kencang dan cepat dibarengi dengan arus informasi yang sangat dibutuhkan tepat dan cepat oleh masyarakat. Sehingga peranan dari Launching ini, juga dapat bisa menjawab tantangan – tantangan”, kata Benny Litelnoni.
Dengan dilaunchingnya Rumah Pintar Pemilu ini bisa memberikan kepuasan kepada masyarakat yang datang. Dalam memberikan informasi kepada masyarakat terutama kepada para pemilih maupun pemilih pemula perlu ditingkatkan, baik melalui roadsow ke sekolah – sekolah, di tengah – tengah masyarakat perlu dilakukan sosialisasi. Oleh karena itu, pemerintah provinsi memberikan apresiasi dan dukungan sepenuhnya dalam melaksanakan launching Rumah Pintar Pemilu tingkat provinsi NTT.
Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe mengatakan, Rumah Pintar Pemilu yang digagas Komisi Pemilihan Umum merupakan sebuah konsep pendidikan pemilih yang dilakukan melalui pemanfaatan ruang dari suatu banguan atau bangunan rumah khusus untuk melakukan seluruh program aktivitas
project.
Pada rumah pinta pemilu ini, satu sisi berbagai program pendidikan
pemilih dilakukan, dan pada sisi yang lain menjadi wadah bagi
komunitas pegiat pemilu untuk membangun gerakan. Tahun 2017 ini KPU
NTT bersama 14 kabupaten/kota di NTT yakni, Kota Kupang, Kabupaten
Kupang, Timor Tengah Utara, Lembata, Alor, Ngada, Nagekeo, Manggarai
Barat, Manggarai Timur, Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sabu Raijua
mendapat kesempatan dan kepercayaan dari KPU sebagai pilot project
pengelolaan rumah pintar pemilu.
“ Hari ini KPU NTT dan KPU Sumba Tengah melakukan Launching Rumah
Pintar Pemilu, besok kabupaten Manggarai. Dengan demikian 14 kota dan
satu provinsi resmi memiliki rumah pintar pemilu. Kepercayaan ini
tentu kami manfaatkan optimal untuk memberikan pengetahuan, pemahaman,
kesadaran dan inspirasi kepada masyarakat tentang pentingnya Pemilu
dan demokrasi melalui sarana yang disiapkan dalam rumah pintar
pemilu”, katanya.
Ia mengatakan, idealnya sebuah rumah pintar pemilu perlu memiliki
gedung tersendiri yang memenuhi syarat. Namun KPU untuk NTT karena
kami tidak memiliki gedung tersendiri maka kami memanfaatkan satu
ruangan yang menyatu dengan gedung kantor KPU NTT untuk menjadi rumah
pintar pemilu.
“ Kami optimis bahwa meskipun dalam ruangan yang sangat terbatas,
namun kami tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang
ingin memanfaatkan sarana ini untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuannya tentang pemilihan umum dan demokrasi”, jelasnya.
“ Sebagai lembaga publik, KPU terbuka dengan semua pihak dan kami
menjunjung tinggi keterbukaan informasi publik. Kami berupaya untuk
menjadikan rumah pintar pemilu sarana untuk menjawab pemilih dan
masyarakat terkait dengan nilai – nilai demokrasi dan kepemiluan.
Rumah Pintar Pemilu KPU NTT juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk
membentuk generasi bangsa yang mampu menerjemahkan nilai demokrasi.
Generasi inilah yang selain dapat menjadi pemilih cerdas”, kata
Maryanti menambahkan. (L. Ng. Mbuhang).