Wagub Prihatin Kekerasan Seksual Pada Anak Terus Meningkat

  • Whatsapp

Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf yang sekaligus Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim mengaku prihatin atas meningkatkan kekerasan seksual pada anak yang terjadi akhir-akhir ini. Kekerasan seksual pada anak ini bukan hanya terjadi di Jatim namun juga merebak di sejumlah wilayah Indonesia.
“Kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di sejumlah wilayah tanah air akan merusak masa depan mereka. Dan jika masa depan anak-anak rusak maka rusak jugalah masa depan bangsa,” ungkap Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul saat membuka Parent Gathering Indonesia Scout Challenge (ISC) tahun 2016 di GOR Majapahit, Jl. Gajahmada, Mojokerto, Jumat (27/05)
Menurutnya, jika korban kekerasan seksual pada anak itu adalah laki-laki maka ia akan berpotensi menjadi pelaku nantinya, sebaliknya jika korbannya ialah perempuan maka masa depannya sudah hancur. Karenanya ia mengapresiasi dan mendukung penuh Perppu kekerasan seksual pada anak, yang baru saja ditandangani Presiden. “Kita perlu mendukung penuh Perppu yang baru diterbitkan Presiden, kita awasi bersama pelaksanaannya agar ada efek jera bagi pelaku,” imbuhnya.
Melalui kegiatan Parent Gathering ISC lanjutnya, merupakan sarana bagi para orang tua agar bisa melindungi anak-anaknya sejak dini. Pada kegiatan itu orang tua diajari bagaimana melakukan perlawanan jika anak menghadapi hal berbahaya. Selain itu, juga membiasakan anak untuk terbuka pada orang tua, sebab tidak semua rahasia itu baik. “Orang tua, sekolah, dan lingkungan harus benar-benar perduli pada keselamatan anak. Utamanya lingkungan sebab kebanyakan pelaku kekerasan adalah orang yang dekat dengan anak,” terangnya.
Ia menjelaskan, salah satu cara untuk melindungi anak-anak ialah dengan mengikut sertakan pada kegiatan Kepramukaan. Pramuka merupakan kegiatan informal pendidikan yang program-programnya lebih mengedepankan pembentukan karakter generasi muda, dapat menangkal godaan-godaan dari luar yang tidak baik. “Kegiatan Pramuka, merupakan kegiatan yang dilakukan antara waktu kegiatan sekolah dan kegiatan rumah. Bertujuan mengisi waktu luang antara sekolah dan rumah,” urainya.
Selain itu, lewat pramuka generasi muda dibentuk untuk menjadi pribadi yang berkarakter, didalam pramuka anak diajarkan berbagai hal termasuk kemandirian. “Pastinya berbagai hal yang bertujuan untuk menumbuhkan generasi muda berkarakter diajarkan di dalam pramuka, ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, generasi muda yang berkarakter harus memiliki beberapa syarat yakni pemikiran yang cerdas, budi pekerti yang baik dan jiwa yang tangguh. Selain berilmu dan berakhlak generasi yang berkarakter juga harus memiliki ketrampilan sehingga siap bersaing di era globalisasi. “Generasi berkarakter harus menggunakan pikiran dengan baik, dan sopan terhadap orang lain. Cerdas tanpa diimbangi budi pekerti yang baik tidak ada gunanya. Dan juga tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai rintangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Mojokerto selaku Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus mengatakan, sesuai dengan tri pusat pendidikan yakni rumah, sekolah dan masyarakat, semuanya memiliki peranan dan fungsi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Tiga unsur tersebut jika berjalan dengan efektif dan saling mendukung maka pendidikan di Kota Mojokerto bisa mencapai tujuan yang diharapkan dengan cepat,” ungkapnya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *