JOMBANG, beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf meninjau tanggul di sepanjang Sungai Konto yang mengalami longsor sekitar 2 km, tepatnya di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Kamis (02/03).
“Sungai Konto saat telah mengalami abrasi sehingga tanggulnya kritis, dan jika tidak segera diatasi maka akan berbahaya. Maka kita akan minta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera mencarikan solusi agar air tidak sampai meluap dan membahayakan warga sekitar,” terang Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim.
Ia mengatakan, saat ini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Jombang telah memberikan usulan kepada BBWS Brantas untuk segera memulai perbaikan tanggul. Berdasarkan keterangan BBWS Brantas telah membuat grand desain, dan menganggarkan hampir Rp. 50 milyar “Untuk mengatasi tanggul longsor di Sungai Konto ini perbaikannya kita serahkan ke BBWS,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mengatasi beberapa tanggul yang mendesak seperti tiga jembatan jebol di sekitar Mojowarno dan Mojoagung, pendanaannya diajukan oleh Bupati kepada Gubernur menggunakan dana tak terduga. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp. 4 milyar. “Semoga rencana ini bisa segera direalisasikan, sehingga bisa mencegah bertambahnya longsor ,” imbuhnya.
Ditambahkan, dalam menanggulangi bencana baik banjir tahunan, tanggul jebol, maupun pendangkalan sungai tanggung jawabnya dibagi oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemkab/pemkot. Namun demikian khusus untuk penanganan tanggul di wilyah Jombang, tanggung jawabnya ditanggung oleh pusat, Pemprov Jatim dan Pemkab Jombang.
“Meskipun tanggul ini wewenang BBWS, karena terjadi di Jatim maka baik provinsi dan Pemkab ikut ambil bagian. Jadi ini adalah tanggung jawab bersama, karena antar pemerintah adalah bagian yang tidak terpisahkan,”urainya.
Gus Ipul juga memberikan apresiasi atas antisipasi yang dilakukan semua warga yang bergotong royong mencegah longsoran tanggul semakin parah. Pencegahan itu dilakukan dengan membuat tanggul dari glangsing yang diiisi pasir. “Saya berterimakasih atas upaya kepala desa, teman-teman relawan, tagana, dan TNI Polri di sekitar lokasi yang ikut terlibat dalam mencegah perluasan longsor,” terangnya.
Terkait Banjir yang terjadi di Mojowarno dan Mojoagung, lanjutnya, sampai saat ini bantuan untuk masyarakat sudah terdistribusi dengan baik. Baik makanan, minuman, dan obat-obatan yang mendesak stoknya cukup. “Penanganan jangka pendek seperti pemenuhan kebutuhan makan minum masyarakat telah kami pastikan terpenuhi. Namun untuk jangka panjang dan menengahnya akan segera dicarikan solusi, agar masalah ini tidak berulang tiap tahunnya,” terangnya.
Dalam kesempatan sama,Gus Ipul berpesan, masyarakat harus tetap waspada karena cuaca akan diprediksi ekstrim hingga akhir tahun. Khususnya bagi yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Selain itu jika terjadi hujan deras, warga hendaknya mencari tempat yang aman. “Selain terus waspada akan cuaca ekstrim dan angin kencang yang diprediksi terjadi hingga akhir bulan ini, saya harap masyarakat tidak membuang sampah sembarangan untuk mencegah terjadinya banjir,” pungkasnya. (**).