Jika belum yang tahu apa itu squirt mungkin akan berpikir hal tersebut adalah sesuatu hal yang bisa membahayakan. Nyatanya, ejakulasi pada wanita ini normal, jadi jangan kaget jika suatu saat mengalami.
Untuk bisa lebih tau lebih dalam mengenai apa itu squirt dan fakta-fakta pentingnya. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu Squirt
Squirt adalah ejakulasi pada wanita. Dalam bahasa Inggris squirt artinya to force liquid out through a narrow opening in a thin stream. Dalam kedokteran seksual diartikan ejakulasi cairan dari kelenjar reproduksi pada wanita saat orgasme yang seperti pancaran urin (air seni).
Squirting merupakan ejakulasi yang tak dialami semua wanita. Squirting bisa terjadi karena lubrikasi vagina yang maksimal pada wanita.
Pada umumnya, saat orgasme wanita mengalami lubrikasi (pelendiran) vagina yang maksimal, tapi tidak mengalami ejakulasi seperti pria. Konon, ada wanita yang memiliki anomali yang disebut ‘Squirt’, kendatipun jumlahnya amat sedikit yang terdeteksi secara ilmiah.
Pada wanita, squirt merupakan cairan yang disekresikan oleh kelenjar Skene yang terletak di Vulva dekat dengan lubang uretra. Maka tak heran bila squirting sering disebut mirip air seni.
Fakta Penting Squirt pada Wanita
- Squirt Bukan Cairan Urin
Squirting ini terjadi dikarenakan ejakulasi wanita adalah cairan kental yang dihasilkan selama gairah dan dapat dipancarkan saat seorang wanita menyemprotkan, itulah sebabnya keduanya sering terjadi. Secara ilmiah dikenal sebagai PSA (prostatic-specific antigen), yang diproduksi oleh kelenjar Skene.
Namun banyak orang mengira squirting ini adalah air kencing yang keluar padahal itu bukan cairan urin. Melainkan cairan kental yang dihasilkan dalam vagina.
- Tidak Semua Wanita bisa Squirting
Tidak semua wanita bisa mengeluarkan cairan ini. Kemampuan untuk mengelurkan cairan ini bisa bervariasi antara individu, dan beberapa wanita mungkin tidak pernah mengalaminya sama sekali. Kondisi ini berkaitan dengan perbedaan anatomi, tingkat rangsangan, dan respons tubuh masing-masing individu.
- Volume Cairan Pasti Banyak
Banyak orang menganggap saat squirting, wanita akan mengeluarkan banyak cairan seperti orang yang mengompol.
Padahal, faktanya tidak selalu begitu. Meski cairan ejakulasi ini berasal dari kandung kemih, cairan yang dihasilkan tidak akan sebanyak saat buang air kecil. Volume cairan yang dihasilkan berkisar antara 15-110 ml atau rata-rata 60 ml.
Untuk itu, tak perlu cemas bila volume cairan ejakulasi sedikit. Pasalnya, cairan ini juga dapat tercampur dengan urine sehingga volumenya bisa bervariasi.
- Squirt Tidak Selalu Harus Stimulasi G-spot
Wanita umumnya mengalami squirt karena hasil stimulasi G-spot. Namun, tidak semua wanita mengalami hal yang sama. Squirt juga bisa hasil dari stimulasi klitoris dan bagian sensitif lain tubuh wanita, seperti bibir vagina dan puting payudara.
- Squirt Bisa dilakukan dengan alat bantu Sex
Jika ingin variasi lain, maka bisa mencoba menggunakanĀ alat bantu seks untuk memberikan stimulasi. Bisa juga menggunakan yang bergetar atau tidak, tergantung selera masing-masing orang.
Namun, penting sekali untuk mencapaiĀ G-spot ketika sudah menggunakan alat bantu seks. Ini perlu dilakukan, baik diterapkan sendiri ataupun dengan pasangan.
Cara melakukannya bisa dengan berbaring terlentang di tempat tidur, oleskan pelumas apabila diperlukan untuk memasukkan alat bantu seks. Selain itu, goyangkan ke bagian dinding depan vagina, lalu minta suami menyentuh klitoris menggunakan dengan mulut, jari atau vibrator.