JAKARTA, beritalima.com- Wakil Kepala (Waka) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komisaris Jendral (Komjen) Polisi Dharma Pongrekun, menjelaskan tentang ‘bahaya’ teknologi terhadap masyarakat.
Karena menurutnya, Indonesia sedang dijajah oleh sistem yang menggiring pemikiran masyarakat seperti robot.
“Sehingga paham seperti radikalisme bisa cepat menyebar,” kata Komjen Dharma, kepada wartawan di Hotel Sahit Jakarta, Sabtu (21/9).
Saat ini, paparnya, masyarakat akan digiring kepada suatu kondisi dimana masyarakat akan dikunci, tidak mempunyai cita rasa dan karsa dan akan dibawa menjadi seperti robot.
Yang dmaksud manusia sebagai robot, urai lulusan terbaik Akpol 1988 ini, yaitu semua kehidupan telah dibentuk dalam sistem tertentu.
“Sebuah sistem yang membuat masyarakat tak lagi memiliki kehendak bebas selain mengikuti sistem yang ada. Jadi bukan badan kita robot. Kalau badan kita tetap manusia,” tuturnya.
Namun masyarakat, lanjutnya, sudah sangat masuk dalam sistem itu dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
“Sudah tidak punya kehendak karena sudah di kunci dengan sistem yang ada,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Dharma Pongrekun, lahir di Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Januari 1966. Ia lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 dan penerima anugerah Adhi Makayasa. Yaitu gelar kehormatan yang diberikan kepada lulusan terbaik. (Red).