Wakil BEM UNAIR Ingatkan untuk Objektif dalam Menilai Peristiwa Sosial

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
Ramadhani Jaka Samudra, wakil BEM UNAIR 2022, membeberkan cara melakukan analisis sosial dalam webinar Intensive Coaching pada minggu (11/9/2022) via zoom meeting. Menurut Rama, hal terpenting adalah berpikir objektif serta melihat dari banyak sudut pandang.

Hal itu disampaikan ketika Rama menjelaskan jenis kesadaran dalam berpikir. Rama mencontohkan dengan suatu pendapat bahwa penyebab orang miskin adalah malas bekerja.

“Coba kalian lihat ojol (ojek online, Red), mereka bekerja hampir bekerja 24 jam tidak kaya-kaya. Sedangkan PNS yang bekerja delapan jam sehari gajinya besar, belum tunjangan istri, tunjangan anak, dan tunjangan-tunjangan yang lainnya,” katanya.

“Nah, ketika temen-temen masih menilai permasalahan secara objektif, berdasar pendapat kalian sendiri, kesadaran kalian masih pada tahap kesadaran naif,” sambungnya.

Rama mengatakan kita perlu kesadaran kritis dalam menilai suatu masalah. Kesadaran kritis berarti menilai dan memberikan tindak lanjut terhadap suatu masalah.

“Temen-temen tahu bahwa hal ini salah atau benar itu tidak berhenti pada penilaian salah dan benar, tapi temen-temen juga melakukan sebuah follow-up tindakan untuk mengatasi salah-benar itu tadi,” ujarnya.

Rama kemudian menjelaskan tahapan analisis sosial, yaitu pertama, memilih dan menentukan objek analisis; kedua, pengumpulan data dan fakta; ketiga, identifikasi dan analisis masalah; keempat, mengembangkan persepsi; dan terakhir, menarik kesimpulan.
Rama mengingatkan bahwa menganalisis sosial tidaklah bebas nilai. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan pasti dipengaruhi oleh nilai-nilai.

“Tidak bebas nilai ini berarti dipengaruhi. Temen-temen mungkin pernah mendengar kalimat bahwa sejarah itu ditulis oleh siapa yang menang, kan. Nah itu berarti sejarah itu tidak bisa bebas nilai, dia dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain,” jelasnya.

Rama lalu menjelaskan tentang pemetaan masalah serta tindak lanjutnya. Dalam penjelasannya terdapat empat tindakan lanjut, yaitu edukasi, komunikasi, mediasi, dan aksi.

“Temen-temen harus bisa mengidentifikasi masalah ini disebabkan oleh siapa dulu. Misal ternyata masalah itu disebabkan oleh masyarakat, seperti masyarakat masih sampah sembarangan. Maka, yang harus temen-temen lakukan adalah melakukan edukasi,” ucapnya.

Menutup sesi materi, Rama menerangkan tahap terakhir adalah membuat rencana aksi. Harapannya setelah mengetahui apa dan siapa yang menyebabkan masalah, rencana aksi dapat menangani semua permasalahan itu. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait