TIDENG PALE – BERITA LIMA – KALTARA
Wakil Bupati KTT, Markus SE optimis perekonomian KTT yang sempat stagnan pada semester I 2016, akan semakin membaik pada semester II 2016 ini. Untuk itu Markus memberikan apresiasi pada fraksi-fraksi di DPRD KTT, yang telah bekerjasama dengan pemerintah, dalam mendukung program pembangunan, terutama dalam proses menuju disahkannya APBD-P KTT TA 2016 yang telah mulai bergulir.
“Atas nama pemerintah, saya sampaikan ucapkan terima kasih pada semua fraksi DPRD KTT. Atas berbagai masukan yang diberikan dalam pembicaraan pendahuluan beberapa waktu lalu, sehingga dapat disusun rancangan APBD-perubahan KTT TA 2016 yang berkualitas. Apa yang kita usahakan bersama, akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat KTT menjadi lebih baik,” ungkap Markus beberapa hari lalu.
Lanjutnya, dengan memperhitungkan seluruh dinamika perekonomian global, nasional, dan domestik, yang berlanjut hingga semester satu 2016, memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja perekonomian KTT. Dengan bersandarkan asumsi pada ekonomi makro 2016.
Pertama, pertumbuhan ekonomi 2016 yang telah ditetapkan ditargetkan 6,5 persen, pada semester dua atau pada pelaksanaan APBD-P KTT 2016, diperkirakan tetap pada posisi yang sama, yaitu 6,5 persen. “Dengan harapan perekonomian KTT, yang berpengaruh pada struktur perekonomian masyarakat yang diharapkan akan terus membaik, dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur, yang akan mendorong stabilitas dalam wilayah KTT,” jelasnya.
Adanya relokasi belanja pada sektor-sektor penting, yang diharapkan menggerakkan perekonomian daerah, menjaga daya beli masyarakat, dan mengendalikan laju inflasi yang pada 2016 diperkirakan mencapai 6 persen, lebih tinggi dibanding asumsi APBD 2016 yang diperkirakan 5 persen.
Besaran inflasi ini dipengaruhi beberapa faktor seperti perkembangan harga komoditas pangan, dan kebutuhan akan penyediaan infrastruktur. “Selain itu juga secara nasional, inflasi mengalami peningkatan,” terangnya.
Peningkatan laju inflasi secara nasional ini dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas, terutama energi, dan pergerakan nilai tukar rupiah. Untuk itu Pemkab Tana Tidung terus berkoordinasi dalam usaha melakukan pengendalian inflasi.
Serta akan terus menjaga harga pangan di pasar yang ada di KTT, dengan terus memantau dan mengawasi. “Dengan cara penyediaan alokasi anggaran dalam rangka ketahanan pangan daerah,” runtutnya.
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) KTT perkapita 2016, diperkirakan sebesar Rp 29 juta lebih akan tetap pada posisi tersebut pada APBD-P. Hal ini juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan perkapita, yang diperkirakan sebesar Rp 21 juta lebih. Perubahan asumsi dasar ekonomi makro tersebut mengacu pada sasaran rencana kerja pembangunan daerah tahun 2016.
“Tetap mengacu pada sasaran pembangunan yang terdapat pada RPJMD KTT tahun 2016 – 2021. Sehingga akan mendorong dan meningkatkan pangsa pasar yang lebih tinggi pada perekonomian KTT,” akhirnya.(****)