Mataram – media Berita Lima.Com-
Butuh sinergitas yang kuat antara Pemerintah Provinsi NTB, Lembaga Swadaya Masyarakat, Swasta, hingga Mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan kesehatan masyarakat yang begitu kompleks.
“Saya contohkan, Pemprov NTB saat ini tengah bergiat dengan program unggulannya terkait Revitalisasi Posyandu Keluarga yang harus ada di setiap dusun se NTB. Posyandu Keluarga bisa melayani seluruh pelayanan Kesehatan. Masalah Kesehatan bukan hanya tugas dan peran pemerintah, namun seluruh elemen masyarakat termasuk dari kalangan mahasiswa juga harus tampil ke depan untuk mengedukasi masyarakat,” kata Wagub NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd saat menerima silaturrahmi Ikatan Mahasiswa Kesehatan se Kota Mataram di ruang kerjanya, Senin (20/9).
Ummi Rohmi sapaan akrabnya, mengatakan, masih banyak masyarakat yang tidak teredukasi ataupun mendapatkan sosialisasi terkait pentingnya kesehatan bagi keluarga. Ia mencontohkan adanya kasus stunting yang masih terjadi di NB, karena tidak luput dari kurangnya perhatian orangtua terhadap tumbuh kembang anak. Belum lagi kasus lainnya seperti gizi buruk. Masyarakat harus tetap diedukasi secara berkelanjutan melalui Posyandu Keluarga.
“Dalam hal ini para mahasiswa Kesehatan se Kota Mataram bisa mengambil peran. Misalnya mengentri data-data Posyandu. Mahasiswa harus menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat juga seperti penerapan Prokes di masa pandemi Covid-19 saat ini. Kalian calon Nakes harus menjadi agen untuk mencegah penularan Covid-19. Dan juga permasalahan-permasalahan kesehatan lainnya di NTB yang begitu kompleks,” pesan Wagub.
Ketua Ikatan Mahasiswa Kesehatan (IMK) Kota Mataram, Abdul Azis Zirrohman menjelaskan, kedatangannya menghadap Wagub NTB, tak hanya ingin bersilaturrahmi tapi juga mengundang untuk membuka Latihan Kepermimpinan bagi 14 kampus Kesehatan di Kota Mataram.
“Selain itu juga kita ingin berkolaborasi dan mengambil peran terkait upaya mensukseskan program unggulan Pemprov NTB di bidang Kesehatan,” demkian Abdul Azis.(Skm)