Kabupaten Malang, beritalima.com | Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang dapat memiliki dampak serius pada lingkungan, masyarakat, ekonomi serta adanya perubahan iklim global telah meningkatkan intensitas dan frekuensi kekeringan di banyak wilayah, khususnya di wilayah Kabupaten Malang Jawa Timur.
“Peningkatan suhu global dapat mengubah pola curah hujan dan mengurangi ketersediaan air. Oleh sebab itu, perlu adanya mitigasi bencana kekeringan baik mitigasi sebelum bencana kekeringan, mitigasi saat bencana kekeringan serta mitigasi sesudah terjadinya bencana kekeringan,” jelas Ir. H. M. Kholiq, MAP, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang kepada awakmedia Rabu 29/11.
Menurut politisi PKB itu memandang bahwa sebelum bencana kekeringan, mitigasi yang dapat dilakukan antara lain dengan memanfaatkan sumber air secara efektif dan efisien.
“Menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan sekitar. Membuat dan memperbanyak resapan air dengan tidak menutup semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik. Membuat waduk (embung) disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Memberikan perlindungan sumber-sumber air bersih yang tersedia, dan melakukan panen dan konservasi air,” ujarnya.
Lanjutnya, memprioritaskan pemanfaatan sumber air yang tersedia untuk keperluan air baku untuk air bersih. Sementara saat bencana kekeringan, mitigasi yang dapat dilakukan dengan membuat sumur bor, menyemai hujan buatan serta menyediakan pompa air.
“Kemudian mitigasi sesudah bencana kekeringan dapat dilakukan dengan membangun jaringan irigasi dan pembangunan sumur,” tandasnya. [Ndu/Red]