SURABAYA, beritalima.com – Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Blegur Prijanggono SH menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa 15 Siswa SMP.
Para siswa tersebut terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Padahal usia anak-anak tersebut masih sangat belia.
Untuk itu, politisi partai Golkar ini minta kepada pemerintah, baik pemerintah kabupaten kota maupun provinsi dan aparat kepolisian untuk memperketat pengawasan terhadap peredaran narkoba.
“Dengan kejadian-kejadian seperti ini, kenapa bisa seperti itu? Karena narkoba hari ini sudah menyasar seluruh segmen generasi muda ke depan, apalagi anak SMP SMA yang memang kedepan adalah sebagai penerus bangsa,” tukasnya.
Blegur menuturkan, di negara ini dengan adanya narkoba yang sangat masif ini tentunya perlu perhatian dari pihak berwajib, BNN maupun Polri untuk lebih lagi meneliti betul produk-produk yang kemungkinan didalamnya terdapat kandungan narkoba.
“Karena peredaran narkoba saya melihat masuknya tidak lewat yang konvensional, tapi melalui permen dan lain-lain, sehingga perlu adanya pengawasan ketat. Selain kepada orang tua maupun kepada badan-badan khusus seperti BNN maupun Polri, nah ini perlu ditingkatkan,” sambungnya.
Blegur menyebutkan bahwa narkoba merupakan salah satu alat untuk merusak generasi muda. Bukan itu saja, Blegur juga mengingatkan agar generasi milenial dan GenZi untuk berpikir bijak dalam mengelola media sosial.
“Kita melihat media sosial yang terlalu berlebihan tentunya berakibat buruk bagi perkembangan mental dan pemikiran generasi milenial dan GenZi yang sangat mudah dipengaruhi. Jadi pentingnya orang tua ini untuk pendampingan anak-anaknya, sehingga perlu pengawasan khusus selain dari internal eksternal, adalah negara ada BNN dan Kepolisian,” tandasnya.
“Harapan kita kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi, nah tentunya kita harapkan ini kejadian yang terakhir kali. Meskipun kita tahu bahwa pengedaran narkoba ini tidak mudah untuk dimusnahkan, artinya skema narkoba yang beredar ini kan sudah sangat masif di negara kita ini maupun negara lainnya. Nah tinggal pandai-pandai kita dalam bertindak untuk menghindari penyalahgunaan narkoba,” paparnya.
Blegur mengajak tokoh-tokoh masyarakat, institusi pendidikan, BNN, kepolisian, untuk terus mensosialisasikan bahaya penyalagunaan narkoba, dan memberikan edukasi kepada generasi milenial dan GenZi untuk menciptakan karakter yang berdedikasi dalam menggapai cita-citanya.
Blegur juga mengingatkan untuk terus waspada terhadap pola-pola peredaran narkoba masuk di sekolah maupun di kampung. Sasaran pengedar adalah anak-anak SMP SMA ini yang nantinya akan merusak sendi-sendi generasi muda ke depan.
“Sehingga perlu sekali penajaman atau konsentrasi penuh pada stempel tertentu yaitu BNN dan Polri untuk segera benar-benar membatasi atau kalau bisa menghilangkan narkoba dari bumi Indonesia,” jelasnya.
Blegur mengungkapkan penyesalannya karena korban penyalagunaan narkoba adalah siswa SMP yang masih sangat belia yang seharusnya mendapatkan perlindungan.
“Pesan saya kepada adik-adik generasi muda ke depan, pertama harus bijak dalam menggunakan media sosial. Di era globalisasi semua informasi itu akan masuk di media sosial Facebook dan lain-lain. Di sini peran orang-orang tua juga dipentingkan karena semua anak, baik SD SMP SMA sudah pegang HP. Kita tidak bisa membatasi teknologi berkembang karena semua melalui server satelit, semua aplikasi ini juga bukan dari Indonesia, sehingga saya sarankan terutama orang tua yang punya kepentingan putra-putrinya ke depan ini menjadi generasi muda yang bagus, agar mengawasi semua aktivitas anak-anak, memberikan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan oleh mereka, sehingga mereka tidak kehilangan arah,” pungkasnya.(Yul)








