SURABAYA, Beritalima.com-
Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Sri Wahyuni menyambut baik rencana pemberian makanan bergizi untuk para siswa dari SD, SMP, SMA dan SMK hingga Bumil (ibu hamil) dari Presiden Prabowo Subianto.
Menurut wanita cantik berhijab yang selalu tampil cool ini, makanan bergizi memang sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi anak-anak sekolah yang masih dalam masa pertumbuhan.
Karena itu, program pemberian makanan bergizi ini harus diberikan apresiasi. Mengingat masyarakat pedesaan yang pada umumnya kurang begitu memperhatikan asupan gizi bagi tumbuh kembang anak, juga mendapatkan haknya menikmati makanan lezat yang jarang mereka rasakan.
Sri Wahyuni menuturkan, dengan ketentuan nominal sebesar Rp 10.000,- jika diimplementasikan berbentuk makanan berupa nasi dan lauk pauk serta buah, tentu tidak akan cukup. Yang ada malah mereka menyajikan asal-asalan tanpa memperhitungkan gizi yang sebenarnya justru menjadi sasaran program utama tersebut.
“Kalau nila yang ditentukan oleh pemerintah pusat hanya Rp 10.000,- per anak, jika dibelanjakan tidak akan cukup untuk menyajikan makanan bergizi yang diinginkan oleh pemerintah. Saat ini, kebutuhan pokok harganya sangat mahal. Kalau dipaksakan, tentu catering nya merugi. Padahal tujuan pemerintah juga untuk menggiatkan sektor ekonomi UMKM,” terang politisi partai Demokrat tersebut.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan makanan bergizi yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan gizi setiap anak dan ibu hamil ini, adalah roti setangkep berisi sarden dan susu. Menu tersebut bisa gonta-ganti dengan gulungan daging, daging ayam yang dicincang, dll.
Namun bila pemprov Jatim mengagendakan ada anggaran tambahan sebesar Rp 5.000,- tentu saja jatah makanan bergizi tersebut bisa disajikan berupa makan nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauk.
“Semua gizi lengkap ada disitu. Cara membuatnya juga cepat dan tidak ribet. Disamping memudahkan catering nya, juga anak-anak akan terbiasa menikmati lezatnya makanan bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi anak-anak usia sekolah yang dalam masa pertumbuhan, dan ibu hamil yang memang sangat dibutuhkan oleh janin agar tidak mengalami stunting,” sambungnya.
Sri Wahyuni mengingatkan, Pemerintah harus benar-benar jeli untuk memberikan proyek pembuatan makanan bergizi tersebut ke UMKM. Karena saat ini UMKM benar-benar membutuhkan bantuan untuk bisa kembali mendapatkan penghasilan agar bisa memenuhi kesejahteraan hidup mereka.
“Jangan sampai lelangnya dimenangkan oleh catering yang sudah besar, yang sudah memiliki jaringan ke stakeholder besar. Meskipun harganya mungkin lebih murah karena catering seperti ini sudah memiliki pemasok tetap dengan harga dibawah pasar. Yang penting, utamakan UMKM, agar tujuan program pemberian makanan bergizi yang melibatkan UMKM benar-benar terwujud,” pungkasnya.(Yul)