JAKARTA, Beritalima.com- Program bedah rumah di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, yang rencanya akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuai kontravensi. Bukan saja dikalangan masyarakat dan media sosial, dikalangan dewan juga memprotes kebijakan tersebut.
“Ya, aneh saja, duitnya dari mana? kalau memang dari CSR kenapa tidak tanggal 20 saja, jadi kenapa harus didekatkan dengan hari pencoblosan. Ini kan tidak benar,” tandas M.Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, usai menghadiri deklarasi Paslon Anies-Sandi di, Warakas, Jakarta Utara, Sabtu, (08/04/2017).
Ia menilai bahwa kegiatan tersebut sarat dengan kepentingan menjelang putaran dua Pilkada DKI Jakarta.
“Jelas ini kampanye. udahlah itu kasi tau sama Pemda DKI kenapa kok tiba-tiba ada bedah rumah. kemarin programnya rumah deret di hilangin, sekarang ada bedah rumah. saya sih minta komisi yang bersangkutan (di DPRD) untuk memanggil itu, untuk waktunya. Saya harapkan dalam waktu dekat ini,” paparnya.
Pria yang mengaku dibesarkan di tanah warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara itu, sangat menyesalkan kebijakan pemda DKI atas rencana bedah rumah di Cilincing, yang rencanya dilakukan pada tanggal 17 April mendatang.
“Ya makanya saya bilang kenapa tidak tanggal 20 (April) mulainya. Kalau rencananya tanggal 17 kan kelihatan, keciri banget kalau orang Betawi bilang. Makanya, udalah..kan dulu KPK melarang untuk kegiatan-kegitan hibah dan segala macam jangan dikeluarkan menjelang Pilkada,”ungkap Taufik.
Disisi lain, ia juga menyatakan bahwa kegiatan bedah rumah oleh Pemda DKI tidak melalui pembahasan di dewan.
“Tidak ada, dan program ini (bedah rumah, red) sebelumnya tidak ada koordinasinya sama dewan,” demikian Taufik. (Edi)