Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Apresiasi Kampung Biyodo Menganti yang Viral Berkat Hiasan Meriah HUT RI

  • Whatsapp

GRESIK, beritalima.com – Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, mengapresiasi kreativitas warga Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, yang sukses menghias kampungnya hingga viral di media sosial.

Sejak awal Agustus, warga secara gotong royong mempercantik lorong-lorong dusun dengan berbagai ornamen lampu warna-warni, taman, gapura, hingga miniatur ikon terkenal seperti Tugu Pahlawan dan Jembatan Suramadu. Semua ini dilakukan untuk menyambut dan memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

“Sangat luar biasa antusiasme warga. Kegiatan ini layak menjadi agenda tahunan karena mampu menarik pengunjung dari dalam maupun luar desa,” ujar Hamdi saat mengunjungi kampung tersebut.

Ia berharap, tahun depan kreativitas warga terus ditingkatkan dengan menambah sarana pendukung. “Pertama, perlu penyediaan tempat parkir yang memadai. Kedua, penambahan tenan UMKM agar pengunjung bisa berbelanja produk lokal. Ketiga, tema yang diusung sebaiknya lebih variatif dan menarik,” tambahnya.

Sebagai wakil rakyat, Hamdi juga mendorong pemerintah kecamatan maupun kabupaten untuk ikut mendukung pengembangan event tersebut.

“Kegiatan seperti ini tidak mudah. Saya berharap ada bantuan pemerintah agar kualitas dan kuantitasnya semakin meningkat. Bahkan, ini bisa dijadikan wahana wisata tahunan yang dipromosikan hingga tingkat Jawa Timur,” tegasnya.

Kepala Dusun Biyodo, Kohar Abdullah, mengungkapkan seluruh pembiayaan berasal dari swadaya masyarakat. Setiap RT menghias area masing-masing dengan konsep berbeda, menghabiskan dana antara Rp10 juta hingga Rp25 juta. Total, hampir Rp200 juta digelontorkan untuk menghias dusun.

Berkat viral di media sosial, setiap malam ribuan pengunjung berdatangan, tidak hanya dari Gresik, tapi juga Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Mereka menikmati suasana malam, berswafoto, dan berbelanja di stan UMKM warga yang kebanjiran pembeli.

“Pengunjung sukarela membayar parkir Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. Warga luar yang ingin berjualan tidak diizinkan, demi memberi kesempatan penuh kepada pedagang lokal,” jelas Kohar.

Event kreatif ini bukan hanya mempererat kebersamaan warga, tapi juga memberi dampak nyata bagi perekonomian lokal

(Adv/Moh Khoiron)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait