Wakil Presiden Gibran Meninjau Korban Longsor di Sukabumi

  • Whatsapp
WakilPresiden Gibran (dua dari kiri baju putih) bersama warga terdampak banjir di Sukabumi (foto: setwapres)

Sukabumi, beritalima.com| – Kabupaten Sukabumi dan Cianjur (Jawa Barat), dilanda bencana hidrometeorologi baru-baru ini dengan tingginya curah hujan secara terus-menerus selama tiga hari.  Rentetan bencana berupa banjir bandang, tanah longsor, hingga pergerakan tanah telah mengakibatkan sejumlah warga meninggal dunia dan beberapa lainnya masih dalam pencarian.

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming didampingi Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Kepala BNPB Suharyanto meninjau salah satu lokasi terdampak di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi (6/12). Kampung ini ditimpa bencana pergerakan tanah pada Rabu dini hari (4/12), menyebabkan puluhan rumah rusak berat dan memaksa ratusan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Dalam kunjungannya, Wapres memberikan arahan kepada seluruh pihak terkait agar memastikan pelaksanaan tanggap darurat berjalan cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya penanganan prioritas terhadap para pengungsi, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara.

Soal akses jalan dan fasilitas umum lainnya, Wapres memberi arahan agar segera diperbaiki untuk memudahkan mobilitas warga dan bantuan. Gibran mengimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan persnya menyampaikan, Wapres memerintahkan langsung pada dirinya untuk mengatasi bencana ini sampai tuntas. “Karena itu BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, kabupaten/kota, TNI/Polri, dan semua relawan bertekad untuk menangani masyarakat terdampak sampai tuntas,” jelasnya.

Ketua RT 01 Kampung Cihonje, Wawan menceritakan kronologi kejadian bencana pergerakan tanah di wilayahnya. Menurutnya, pergerakan tanah mulanya hanya sejauh 3 centimeter, namun dalam waktu kurang dari 12 jam terus menjauh hingga lebih dari 1 meter, dan saat ini masih terus bergerak. “Pertama, ada suara gemuruh, gemuruh di bawah, getaran ada,” kisahnya.

“Tolong bantuannya, pertama dari pemerintahan kabupaten, dari wali kotanya. Yang kedua, dari gubernurnya, yang terakhir, dari pemerintahan pusat,” harapnya. Rombongan Wapres disamping berdialog dengan warga, juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada para pengungsi, serta buku, mainan, dan susu untuk anak-anak.

Di Kabupateb Sukabumi sendiri, sebanyak 38 kecamatan dan 101 desa yang terdampak bencana. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan rumah warga, sekolah, jembatan, jalan, dan berbagai fasilitas umum lainnya.

Jurnalis: Rendy/Abri

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait