PONOROGO, beritalima.com- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menghadiri peringatan hari jadi Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ke-90 di Ponorogo, Jawa Timur, 20 Agustus 2016.
Dalam sambutannya, JK berharap Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor mempertahankan kemodernnannya. Yaitu dengan terus mengembangkan sistem pendidikan yang visioner.
“Modern itu visioner. Artinya berpikir kekinian dan yang akan datang. Pendidikan harus melihat ke depan. Karena ilmu yang didapat anak-anak yang sekarang sedang belajar, yang usainya 12 atau 15 tahun, akan dimanfaatkan pada 10 tahun ke depan,” kata JK saat memberi sambutan di depan ribuan santri dan alumni Pondok Gontor pada acara Peringatan 90 Tahun Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor.
Menurutnya lagi, dunia pendidikan tidak bisa seperti museum atau selalu melihat ke belakang. Bahkan pendidikan harus melihat kebutuhan di masa mendatang dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat di masa depan dan tidak hanya ilmu yang dipakai di masa sekarang.
Karena itu, JK mendorong agar Pondok Gontor dengan pendidikan modern namun lokasinya berada di kota kecil tetap mempertahankan istilah modern yang dilekatkan pada nama lembaga pendidikan. “Modern pada 2006 berbeda dengan modern tahun 2016 dan modern itu harus selalu dinamis,” jelas JK.
Dalam kesempatan itu, JK juga memberi apresiasi kepada PP Modern Darussalam Gontor. Karena lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 1926 itu bersifat nasional. Karena santrinya berasal dari beberapa daerah dan suku berbeda. Selain itu, pemikiran-pemikiran yang memiliki pandangan internasional.
Pengasuh PP Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, mengatakan, Pondok Gontor dan seluruh pengasuhnya masih membutuhkan dukungan dari semua pihak. Hal ini untuk mewujudkan cita-cita para pendirinya.
“Ibaratnya cita-cita itu adalah pergi ke Mekkah, kami ini baru sampai ke Jakarta. Jadi masih jauh sekali. Dengan kebersamaan, dengan pemerintah maka pondok ini akan terus berjuang mengisi kemerdekaan dalam pendidikan,” kata KH Hasan Abdullah Sahal.
Menurutnya lagi, naluri pesantren yang ditanamkan para pendiri Pondok Gontor untuk membentengi negera dari pengaruh penjajah. “Terutama dengan pendidikan keindonesaiaan, sehingga anak bangsa ini menjadi bangsa yang anti penjajah dan anti penjajahan. Itu yang harus kita jaga dan Insya Allah sampai skarang selalu terjaga,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Jusuf Kalla juga melakukan peletakan batu pertama gedung perpustakaan Universitas Darussalam (Unida) Gontor sekaligus meresmikan gedung asrama mahasiswa Unida.
Pada acara tersebut, hadir pula Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga alumni Pondok Gontor, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. (Dibyo)