JAKARTA, Beritalima.com– Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus memperhatikan pengelolaan lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar, Kronjo, Tengerang, Provinsi Banten agar tidak mengganggu kesehatan dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Aspek pemeliharaan serta kelestarian lingkungan di sekitar pembangkit, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI, Mulyanto perlu mendapat perhatian serius agar keberadaan PLTU Lontar bisa aman dari gangguan sosial serta bermanfaat buat masyarakat sekitar.
Itu dikatakan wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten ini saat melakukan kunjungan reses masa persidangan I/2019 ke PLTU Lontar, Selasa (24/12). Anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi Sumber Daya Minieral (ESDM) berkunjung ke pembangit listrik berkapasitas produksi 3 x 315 Mega Watt (MW) itu dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat di sekitar pembangkit.
Ikut mendampingi Mulyanto dalam kunjungan tersebut anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Banten, Asnin Syafiudin dan DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Syahril.
“Kami menerima laporan masyarakat, sejak ada PLTU Lontar, kegiatan mencari ikan di laut menjadi sulit. Sebelum dibangun PLTU, masyarakat bisa mendapatkan ikan di sekitar pantai. Sekarang harus ke tengah laut untuk mendapat tangkapan yang maksimal,” kata Mulyanto.
Hari ini, jelas politisi senior partai berlmbang kapas dan padi tersebut, kami berkunjung dan bermaksud untuk mengkonfirmasi, berkordinasi mencari solusi.
Secara umum pelaksanaan operasional PLTU Lontar sudah baik.
Capaian kerja dan kinerja manajemen sesuai target. Namun, dingatkan agar jajaran direksi dan manajemen memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan. Apalagi tahun depan kapasitas produksi PLTU Lontar bakal ditingkatkan menjadi 4 x 315 MW.
Peningkatan kapasitas produksi pasti berdampak pada kondisi lingkungan sekitar. Untuk itu PLTU harus benar-benar menyiapkan infrastruktur yang memadai agar kondisi lingkungan di sekitar tidak tercemar.
Sebab, kata laki-laki pemegang gelar Doctor of Engineering jebolan Tokyo Institute Technology (Tokodai) Jepang itu, jika masalah lingkungan ini tak diperhatikan dengan serius dia khawatir akan mengganggu masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak pada kelancaran operasional PLTU.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Indonesia Power, M Ahsin Sidqi bakal menindaklanjuti laporan yang disampaikan. Pihaknya akan membangun kerja sama dengan masyarakat agar setiap masalah dapat ditangani segera.
Sejauh ini, kata Rahmat, PLTU Lontar terus berupaya menerapkan sistem pengelolaan lingkungan sesuai dengan ketentuan.
(akhir)