PALEMBANG, BeritaLima.com Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menaruh rasa curiga akan kenaikan minyak goreng (Migor) sejak empat pekan terakhir yang banyak dikeluhkan warga di Kota Palembang.
Fitri menilai ada kenaikan yang tidak wajar dan saat waktu yang tidak tepat adanya kenaikan tersebut ditengah stok migor berlimpah.
Berdasarkan pantauan, minyak goreng kemasan bantalan 1 liter di pasaran tradisional Kota Palembang hingga warung sudah naik menjadi Rp18.000 – Rp18.500.
“Biasanya pedagang menjual Rp16.000 – Rp17.000, meskipun kenaikan Rp1000 atau Rp2000 namun ini tidak adil buat masyarakat,” katanya usai sidak di distributor Padang Selasa dan Pasar Plaju, Jumat (27/10/2023).
Fitrianti mengatakan, sampai saat ini, tidak ada kelangkaan dan stok minyak goreng di Palembang aman seharusnya tidak ada kenaikan harga.
“Momen akan bulan ramadhan masih tidak tepat, masih cukup lama jika harus menaikkan harga minyak goreng,” katanya.
Naiknya harga minyak goreng ini menurutnya akan memberatkan masyarakat. Karena dikhawatirkan bahan sembako lain ikut-ikutan naik.
“Kita akan selidiki apa penyebabnya karena di tingkat distributor menyatakan tidak ada kenaikan, saya curiga ada oknum yang bermain,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Palembang Raimon Lauri mengatakan, harga minyak goreng saat ini sudah jauh dari harga eceran tertinggi
“Padahal tidak boleh terlalu jauh dari 14.000 per liter namun di pasaran masih ada yang menjual lebih dari itu,” katanya jelas nya.
(Ril/Nn)