KEPULAUAN SULA,beritaLima,com| Realisasi pembangunan proyek untuk pembangunan ruang guru ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah beserta perabotnya pada SMA Negeri Gay Fuata, Kecamatan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) ini meleset dari jadwal.
“Pembangunan satu-satunya gedung sekolah, ruang guru, ruang tata usaha serta ruang kepala sekolah beserta perabotnya yang direncanakan tahun ini, seharusnya sudah selesai pada 5 Desember 2021.
Tapi, hasilnya justru sebaliknya. Reporter beritaLima, com menyempatkan meninjau lokasi proyek. Mengingat pekerjaan yang digarap oleh dua pelaksana yakni CV. Maftutu Indah dan CV. Gelora Bakti Mandiri terbilang lambat.
Sepekan sebelum batas akhir sesuai kontrak, pekerjaan baru mencapai 60-an persen. Dan benar saja, di lokasi masih terlihat beberapa bagian ruang guru, ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah beserta perabotnya yang belum selesai. Pengawas proyek pun belum mengetahui kapan bangunan itu akan selesai.
Kondisi ini tentu sangat disayangkan. Pembangunan proyek untuk ruang guru ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah beserta perabotnya pada SMA Negeri Gay Fuata menghabiskan dana senilai Rp 3 miliar sekian.
Masa pelaksanaan ditargetkan 120 hari sejak dimulai kontrak 05 Juli 2021, sedangkan durasi masa pemeliharaan selama120 hari kalender, “Proyek tersebut dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021
Sala satu warga Desa Fuata yang namanya tidak mau disebutkan kepada media ini, Kamis (6/1/22)
menyatakan bahwa proyek pembangunan rehab sekolah mau pun bangun baru ini, matreal kayu yang digunakan diduga sebagian besar tidak sesuai Speknya, “katanya
“Sumber juga mendesak kepada pihak dinas terkait agar segera melakukan teguran kepada pihak kontrak, apabila pihak kontraktor tidak menghiraukan, maka kami akan melaporkan kepada pihak penegak hukum, “tegasnya.
Sementara itu, Kantraktor pelaksana CV. Maftutu Indah, Ridwan Djawa saat dikonfirmasih melalui via telepon saluler +62 853-9467-xxxx, ia mangatakan bahwa kami terkendala dengan matreal kayu, sehingga membuat waktu kami terlambat, “singkatnya. [dn]
