Wali Kota Buka Workshop dan Pelatihan Sistem Komando

  • Whatsapp

BANDA ACEH, Beritalima – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal membuka Workshop dan Pelatihan Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana yang digelar selama tiga hari di Auditorium RRI Banda Aceh, Senin (20/3/2017).

Acara yang digagas PT HM Sampoerna Tbk bersama Disaster Management Institute of Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (DMII-ACT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD), dan Pemko Banda Aceh ini diikuti oleh puluhan peserta perwakilan dari masyarakat dan instansi pemerintah.

Dalam sambutannya, Illiza menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada para pihak yang telah memfasilitasi kegiatan ini yang menurutnya sangat penting dalam rangka mewujudkan Banda Aceh sebagai resilient city (kota tangguh).

“Gempa bumi dan tsunami 2004 menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua. Bencana tidak bisa dihindari, kita hanya bisa mengurangi dampaknya. Karena itu, pelatihan sistem komando ini sangat penting agar kita dapat menguasai SOP dan tindak lanjut penanggulangan bencana di lapangan sehingga lebih terkoordinir dan terarah.

Illiza mengharapkan agar hubungan kerja sama Sampoerna dan ACT dengan Pemko Banda Aceh terus berlanjut di masa-masa mendatang. Ia juga berharap agar hasil workshop dan pelatihan ini lebih optimal, perlu juga diadakan simulasi penanggulangan bencana dengan melibatkan semua komponen kota seperti PMI, SAR, RAPI dan TNI/Polri serta masyarakat umum.

“Selain mempersiapkan diri dan sistem dalam menghadapi bencana, yang tak boleh dilupakan adalah mempersiapkan iman dan akidah kita. Sehingga ketika ujian itu datang maka akan selamat dengan kalimat syahadat. Semoga masyarakat kita mampu menjadi masyarakat yang mandiri serta tangguh di dunia dan akhirat,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Wahyu Novyan Manager DMII-ACT menyebutkan program bertujuan untuk membangun Banda Aceh menjadi kota tangguh bencana. “Mengingat pembelajaran dari bencana 2004 lalu, kita ingin dan berharap di masa depan kota ini dapat lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

“Banda Aceh merupakan kota ketiga yang kami kunjungi dari enam kota di Indonesia. Road show sebelumnya telah dilangsungkan di Kota Bukittinggi dan Bengkulu. Selain workshop dan pelatihan selama tiga hari, pada hari terakhir nanti kami juga merencanakan penanaman pohon di Banda Aceh,” katanya.

Hal senada diungkapkan Bonar Sitohang yang mewakili PT HM Sampoerna Tbk. Menurutnya, Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana dibangun agar dapat terwujudnya kota yang tangguh bencana dengan meminimalisir impact negatif dari bencana itu sendiri,’’(Aa79)

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *