SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bunda Paud Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi dan juga jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Bintang Paud (Bincang Santai Tenaga Pendidik PAUD) di Empire Palace Surabaya, Selasa (13/9/2022). Dalam acara itu, total sebanyak 2.308 bunda paud mengikuti acara tersebut. Mereka berasal dari 19 kecamatan bunda paud Surabaya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan Bunda Paud itu ada dua macam, yaitu PPT (Pos Paud Terpadu) dan yang ikut yayasan. Untuk Bunda Paud yang PPT, awal pergerakannya dengan PKK dan digelar di balai RW yang merupakan aset Pemkot Surabaya. “Makanya, sudah seharusnya pemkot memperbaiki Balai RW itu supaya anak-anak merasa nyaman di paud dan banyak yang masuk Paud,” kata Wali Kota.
Dengan berjalannya waktu, muncul permasalahan yang tadi disampaikan oleh salah satu Bunda Paud. Jadi, di atas aset Pemkot Surabaya, dulu dibangun Balai RW dengan swadaya masyarakat, tapi ketika mau diperbaiki, sebagian warga menolak karena menurut mereka harus diperbaiki dengan swadaya masyarakat pula, karena ada persaingan antara RT baru dan lama.
“Makanya tadi saya sampaikan, kalau tidak mau diperbaiki ya bangunannya dirobohkan saja, karena itu masih berdiri di atas aset pemkot, lalu dibangun dan diperbaiki kembali. Karenanya, masalah-masalah seperti ini saya minta teman-teman kelurahan dan kecamatan untuk menyelesaikannya. Jadi, ya gotong royong lah yang saya minta,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh Camat dan Lurah untuk turun langsung ke lapangan mengecek Balai RW yang dijadikan Pos Paud. Bahkan, ia juga meminta jajaran pemkot untuk segera memperbaiki Balai RW yang dijadikan Pos Paud itu. “Pokoknya Balai RW yang digunakan Pos Paud itu akan diperbaiki semuanya. Kamar mandinya harus layak, dan dilengkapi komputer,” katanya.
Sebenarnya, lanjut dia, sejak dia masih menjabat Kepala Bappeko Surabaya, sudah ada beberapa Balai RW yang digunakan Pos Paud diperbaiki. Namun, memang masih ada beberapa yang bukan aset pemkot dan itu tidak bisa diperbaiki dengan menggunakan APBD, sehingga perbaikannya menggunakan anggaran lain, seperti CSR dan sebagainya.
Di samping itu, dalam pertemuan itu Wali Kota Eri memastikan bahwa Bunda Paud itu termasuk Kader Surabaya Hebat (KSH). Makanya, di dalam KSH itu ada bumantik, Bunda Paud, Bunda Posyandu dan sebagainya.
”Jadi, namanya hanya satu, Kader Surabaya Hebat, tapi tugasnya beda-beda, ada yang bergerak di bidang kesehatan, menjadi Bunda Paud, dan bidang lainnya. Dengan cara ini, maka mereka bisa saling membantu antara satu dengan yang lainnya, tapi apresiasinya satu-satu. Itu yang saya ingin munculkan, dan ternyata setelah saya sampaikan tadi, mereka semuanya merasa nyaman dan tenang,” tegasnya.
Melalui pertemuan dengan Bunda Paud itu, ia baru tahu bahwa masih ada dari kecamatan dan kelurahan yang mengartikan berbeda. Namun, sekarang sudah terjawab bahwa namanya hanya satu, yaitu Kader Surabaya Hebat.
“Jadi, siapapun yang bergerak di Surabaya, nanti namanya Kader Surabaya Hebat, termasuk Jogo Kampung, itu ya Kader Surabaya Hebat, tapi bergeraknya di bidang lain. Kalau namanya hanya satu, langsung menancap di hati, sehingga yang ada di lapangan bukan persaingan, tapi persatuan dan kolaborasi antar kader,” pungkasnya. (*)