Surabaya, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak generasi muda Kota Pahlawan untuk lebih aktif berkarya dan terlibat dalam kegiatan organisasi. Pesan tersebut ia sampaikan saat menghadiri puncak acara Suara Anak Nusantara 2025 bertajuk “Youth In Action For Unity” di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Minggu (30/11/2025) malam.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya anak muda menunjukkan ekspresi dan fokus pada hal-hal produktif. “Saya ingin anak-anak muda Kota Surabaya yang hari ini berkumpul di sini itu menunjukkan ekspresi. Orang yang luar biasa itu anak muda yang bisa menunjukkan ekspresi,” kata Wali Kota Eri.
Ia menyinggung kebiasaan sebagian muda-mudi yang menghabiskan waktu untuk bergosip. Menurutnya, waktu yang dihabiskan untuk gosip adalah kesempatan yang hilang untuk membangun jejaring dan memperluas relasi.
“Kalau kalian sukanya gosip, maka sama dengan satu jam yang hilang waktu untuk kumpul-kumpul, networking. Makanya anak-anak muda Surabaya hari ini jangan suka ngegosip, tapi cari tempat berkumpul agar kita punya tempat yang baik, sebuah organisasi,” ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Cak Eri juga meminta pemuda hadir di ruang-ruang publik agar mudah ditemukan secara sosial maupun profesional. “Kalian sebagai anak muda Kota Surabaya harus mudah untuk ditemukan,” tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa setiap tahun jumlah lulusan baru semakin banyak sehingga persaingan semakin ketat. Dengan demikian, keberadaan dalam organisasi dapat menjadi cara memperluas eksposur. “Maka kalian harus mudah ditemukan dan dilihat. Dengan cara apa? Ikut organisasi. Maka organisasi inilah yang akan selalu mengingatkan bahwa kita mudah ditemukan oleh siapapun,” katanya.
Selain berorganisasi, Cak Eri mendorong anak muda terlibat dalam kegiatan sosial dan menampilkan karya mereka di ruang digital. “Masukkan karyanya nanti di internet, dimunculkan. Jadi kalau (misal) ada yang mendampingi anak-anak inklusif di mana, ditampilkan, dimunculkan, dilihatkan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemuda perlu menjadi bagian dari solusi dan pencipta lapangan kerja. Menurutnya, modal awal yang penting bukan hanya uang, tetapi jejaring, organisasi, dan pengetahuan. “Kita harus punya jejaring yang kuat, kita harus punya organisasi yang kuat, kita harus punya pengetahuan,” tegasnya.
Untuk mendukung pengembangan pemuda, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan anggaran khusus sebesar Rp5 juta per RW pada 2026 untuk kegiatan kepemudaan. “Tahun depan, kita sudah ada anggaran untuk anak muda. Maka dibuat ini anggarannya untuk anak muda,” kata dia.
Cak Eri juga menekankan perlunya mentalitas yang tangguh dan sederhana. Ia mencontohkan sejarah Rengasdengklok sebagai bukti pentingnya keberanian pemuda dalam perjalanan bangsa. “Ingat. 17 Agustus tidak akan pernah terjadi proklamasi kalau tidak ada peristiwa Rengasdengklok,” tegasnya.
Lebih jauh, Cak Eri menegaskan pemuda harus menghindari gaya hidup glamor yang hanya mengejar penampilan. Ia mencontohkan seperti Komunitas Wepose Indonesia sebagai kelompok anak muda yang tidak banyak bicara tetapi aktif mendampingi anak-anak inklusi. “Pemuda yang berhasil adalah pemuda yang sederhana, tapi menghasilkan sesuatu yang ditunggu oleh setiap insan,” ujarnya.
Menurutnya, pemuda yang sukses adalah mereka yang tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga mengajak teman-temannya berkembang bersama. “Pemuda yang berhasil adalah yang mengajak pemuda yang lainnya untuk mengembangkan dirinya bukan untuk kepentingan pribadinya saja,” tuturnya.
Ia kembali mengingatkan anak muda agar tidak terjebak gaya hidup konsumtif. Menurutnya, berpikir jangka panjang jauh lebih penting dibanding mengejar penampilan sesaat. “Orang yang bergaya dalam detik ini, maka orang itu sebenarnya tidak akan pernah mampu untuk berpikir dalam jangka panjang,” tegasnya.
Cak Eri berharap pemuda Surabaya dapat mengambil peran lebih besar sebagai penggerak pembangunan di tingkat kampung hingga kota. Ia optimistis kontribusi pemuda bisa mempercepat kemajuan Surabaya. “Kita tidak perlu mencapai 2045, cukup 2026. Saya yakin pemuda-pemuda Surabaya ini akan menjadi bagian dari penggerak Kota Surabaya,” katanya.
Di akhir arahannya, Cak Eri kembali mengajak seluruh komunitas pemuda di Surabaya untuk saling bergandengan tangan dan berkolaborasi dengan kampus serta berbagai elemen masyarakat. “Kesempurnaan kita adalah ketika pemuda bergandengan tangan. Itulah kekuatan Kota Surabaya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, puncak kegiatan Suara Anak Indonesia 2025 turut dimeriahkan Pentas Seni Nusantara, Parade Nusantara, Aspirasi Pemuda & Deklarasi, Keynote Speaker, Interactive Booth, Bazar UMKM & Jajanan Nusantara hingga layanan cek kesehatan dan konseling gratis. (*)







