SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Goto untuk menyejahterahkan pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuannya, supaya pendapatan serta perekonomian warga Kota Pahlawan meningkat setelah pandemi Covid-19 melandai.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat menghadiri acara Cangkruk Bareng Mitra UMKM Digital di SWK Dharmahusada mengatakan, kerja sama ini untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memasarkan dan menjual dagangan para pedagang SWK melalui daring.
“Kerja sama dengan Goto ini nantinya penjualan dan pemasaran bisa melalui online, jadi tidak hanya konvensional. Dengan memanfaatkan platform digital, maka pendapatan teman-teman SWK akan meningkat meskipun dalam keadaan pandemi,” kata Wali Kota Eri, Senin siang (8/11/2021).
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri ini menyampaikan pentingnya berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya platform digital seperti Goto. Karena dengan berkolaborasi, pendapatan per kepala keluarga bisa sesuai dengan targetnya yaitu minimal satu bulan Rp 4 juta hingga Rp 7 juta. Menurutnya, semakin banyak pemkot berkolaborasi dengan berbagai pihak, otomatis warga Surabaya akan semakin sejahtera.
Saat cangkrukan, Cak Eri juga sempat mendengarkan aspirasi dan menjawab beberapa pertanyaan dari para pelaku UMKM di SWK, Dharmahusada. Dirinya pun menyambut hangat dan memberi semangat kepada para pelaku UMKM serta mengucapkan terima kasih kepada platform Goto yang sudah mensupport Pemkot Surabaya menggerakkan kembali perekonomian.
“Itu (kolaborasi) harus terus kita lakukan, pemkot akan memantau progresnya teman-teman SWK dan UMKM. Jangan sampai setelah membuka UMKM terus diam saja dan hari ini kita lakukan terus bersama stakeholder yang ada. Dengan adanya Goto, pendapatan para pedagang meningkat 50 persen seperti di SWK ini. Sehingga yang CSR bangkit, UMKM-nya juga bangkit, ada keuntungannya juga bagi pemkot karena berhasil menjadi bapak yang baik bagi anak-anaknya,” ujar Cak Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut menargetkan, akan ada 10 titik SWK yang akan menjalin kolaborasi serupa. Selain itu, dia juga meminta kepada Dinas Koperasi (Dinkop) Surabaya untuk membantu mendengarkan keluhan dan berbagai kebutuhan yang diinginkan oleh pelaku UMKM di SWK dengan cara cangkrukan.
“Saya nyuwun (minta) tolong nanti sebulan sekali ada komunikasi dengan Dinkop atau kapan panjenengan mau ngobrol bareng. Sehingga ketika saya main ke sini (SWK), lalu pedagangnya saya tanya pernah bertemu koperasi belum? namun ternyata belum. Oh ternyata Dinkop nggak pernah ketemu anake (bertemu anaknya), aku ae gelem (saya saja mau) ngantor di balai RW, mosok koperasi nggak gelem (masa nggak mau) ngantor di SWK? Nanti bakal saya cek,” tuturnya.
Dia meyakinkan, pemkot melalui Dinkop Surabaya akan selalu mendengarkan aspirasi dan memberikan solusi bagi pegiat UMKM di SWK agar semakin sejahtera. Bahkan, di tengah pandemi pemkot telah menghapus retribusi bagi pelaku UMKM di SWK, supaya para pedagang tidak terbebani ketika pendapatannya berkurang.
“Jadi ayo kita duduk bareng, kemudian dicari solusinya. Teman-teman dinas harus berani melakukan itu (Cangkrukan). Karena di zaman saya menjadi wali kota, dinas-dinas harus berani keluar dari zona nyaman. Karena kita dibutuhkan masyarakat,” pungkasnya. (*)