Surabaya, beritalima.com | Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memaparkan perkembangan terbaru proyek Surabaya Regional Railway Line (SRRL) yang menjadi salah satu program strategis transportasi di kawasan aglomerasi Surabaya Raya.
Hal itu disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi, usai acara Penyerahan Piagam Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) di Graha Sawunggaling Surabaya, Rabu (17/9/2025).
Wali Kota Eri menyampaikan bahwa proyek SRRL sudah dimulai dan berjalan di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bahkan, dalam waktu dekat akan ada kunjungan dari Kedutaan Besar (Dubes) Inggris untuk membahas sinergi pelaksanaan proyek tersebut.
“Proyek SRRL dari kementerian sudah berjalan. Jadi nanti insyaallah juga ada Dubes dari Inggris yang akan bertemu dengan provinsi untuk menjalankan SRRL, menggabungkan antara Surabaya-Sidoarjo dan Surabaya-Gresik,” ujar Wali Kota Eri.
Menurutnya, pengembangan transportasi umum di Kota Pahlawan tidak bisa hanya dibatasi seperti yang diterapkan di Jakarta. Ia mencontohkan aturan ganjil genap yang dapat diterapkan di DKI Jakarta, sementara Surabaya memiliki kondisi yang berbeda karena dikelilingi wilayah penyangga.
“Karena apa? Transportasi umum ini selalu saya katakan tidak bisa saya batasi kayak Jakarta. Jakarta itu provinsi. Bisa memberikan batas terkait dengan ganjil genap. Kami (Surabaya) tidak bisa,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kendaraan dari luar daerah seperti Sidoarjo dan Gresik mendominasi lalu lintas yang masuk ke Surabaya. Karena itu, sistem transportasi massal harus melibatkan kawasan aglomerasi, bukan hanya terbatas di dalam kota.
“Karena enggak (tidak) mungkin aku membatasi kendaraan yang dari Sidoarjo dan Gresik. Kalau yang namanya transportasi umum itu hanya di lingkup Surabaya, padahal yang banyak masuk itu adalah luar Surabaya, maka kita harus bisa menjadikan transportasi umum yang melibatkan aglomerasi,” tuturnya.
Meski begitu, Wali Kota Eri menekankan pentingnya keberpihakan terhadap moda transportasi lokal yang sudah berjalan. Oleh karenanya, ia berharap proyek SRRL tidak mengganggu sistem transportasi yang sudah ada di masing-masing daerah penyangga.
“Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) nanti kita akan lakukan. Tapi yang terpenting tadi karena banyak masukan dari kita. Ketika ada aglomerasi, ada transportasi, jangan mematikan transportasi yang sudah ada di wilayah Sidoarjo, wilayah Surabaya, dan wilayah Gresik,” pungkasnya. (*)






