SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan penyelempangan dan pemberian hadiah kepada para pemenang Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2020 di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jumat (11/9/2020).
Saat itu, saat persatu para pelajar SD dan SMP yang memenangkan kejuaraan tersebut dipanggil dan diberi selempang sesuai juaranya masing-masing. Bahkan, mereka juga diberi piala, piagam penghargaan dan sebuah buku yang sudah ditandatangani oleh Wali Kota Risma.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih kepada anggota tunas hijau, kepala sekolah dan para guru yang telah membimbing anak-anak itu supaya tidak kenal lelah dan tidak menyerah dalam memperjuangkan garapan atau projectnya. Wali Kota Risma yakin bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan oleh anak-anaknya itu akan bisa menyelamatkan bumi dari kehancuran.
“Kalian bisa membantu memperpanjang usia bumi. Banyak di luar sana orang sengaja merusak bumi, sehingga kita tidak tahu sampai kapan bumi ini bisa kita huni,” kata Wali Kita Risma mengawali sambutannya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini meminta, agar anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa untuk senantiasa mengerahkan segala kemampuannya sama-sama saling berusaha menyelamatkan bumi. Mulai dari mengerahkan segala kemampuan tubuh, mata, hidung, kaki, telinga dan mulut untuk membuat bumi memiliki umur lebih panjang.
“Kalau kalian sudah biasa bersusah susah seperti ini, pasti tidak akan sulit kelak saat kalian akan menggapai mimpi,” paparnya.
Selain itu, Presiden UCLG ASPAC ini menegaskan agar anak-anak tidak berhenti untuk berusaha. Apalagi, mereka dinilai telah berjuang keras untuk ada di titik tersebut. Sehingga Wali Kota Risma pun berpesan, agar jangan sampai mereka dipengaruhi oleh dampak yang negatif.
“Kalian sudah bagus ini. Kalian adalah bibit masa depan bangsa dan negara. Ibu yakin suatu saat Indonesia akan menjadi Indonesia yang maju,” jelas dia.
Wali Kota Risma yakin, jika negara diisi dari orang-orang seperti anak-anak ini, maka akan bisa membawa kejayaan pada Negara Indonesia. Apalagi, apa yang dikerjakan mereka adalah merawat jantung bumi. Ia membayangkan, jika sampai hal itu tidak diolah, maka lama-lama Kota Pahlawan ini penuh dengan sampah.
“Penduduk semakin bertambah, kemudian sekarang harus menggunakan masker, sarung tangan, semua jadi keluarkan sampah. Kalau tidak dikelola dengan baik, maka kota ini bisa penuh sampah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Wali Kota Risma berpesan agar ketika anak-anak dicemooh atau dihina tidak menyurutkan semangat mereka. Bahkan, ia pun juga mengungkapkan sosoknya juga pernah dicemooh tapi tidak pernah menyurutkan semangat.
“Jadi kalian tidak usah merasa kecil hati. Dimulai dari sinilah kalian sudah berjasa pada bumi. Tidak perlu malu, ibu juga tidak malu ketemu sama presiden seluruh dunia berkat apa yang ibu lakukan ini. Untuk itu kalian harus semangat,” tegas dia.
Sementara itu, Presiden Tunas Hijau Surabaya Mochamad Zamroni mengatakan saat ini sebenarnya adalah pemberian hadiah yang berupa penyelempangan gelar dan pemberian hadiah. Ia memastikan bahwa ajang diikuti oleh 847 peserta. Kemudian terseleksi dengan ketat hingga diambil 60 finalis. Setelah itu, disaring lagi secara ketat dan lahirlah 20-an siswa yang terdiri dari SD dan SMP ini sebagai juaranya.
“Sebenarnya, proses ini lebih ke akademi mungkin ya. Karena setelah daftar itu mereka harus buat proyek yang sedang dilakukan. Setelah itu kita beri panduan lagi untuk pengembangan untuk media promo dan kita damping terus hingga akhir,” pungkasnya (*)