SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sekaligus menjabat Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) menghadiri pertemuan komite yang merupakan agenda rutin tahunan dan dilaksanakan sebelum Pertemuan Biro Eksekutif (Executive Bureau Meeting) yang akan digelar awal pekan depan melalui video conference (vidcon) di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Kamis (20/8/2020).
Wali Kota Risma bersama komite-komite di bawah UCLG ASPAC membuat pertemuan membahas berbagai program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing komite.
Dalam pertemuan via daring tersebut, Wali Kota Risma memimpin rapat dengan membahas tiga bidang dalam tiga kali sesi. Pada sesi pertama adalah bidang pemberdayaan perempuan. Kedua, kerjasama bidang maritim dan kelestarian laut. Sedangkan di sesi ketiga adalah bidang ekonomi dan perdagangan.
Di awali dari pembahasan dengan komite bidang pemberdayaan perempuan, Presiden UCLG Aspac ini memberikan masukan untuk menambahkan beberapa program dari yang sudah dibuat setiap tahunnya. Program tersebut berkaitan dengan pendampingan para ibu-ibu serta guru dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.
“Seperti bentuknya seminar teleconference bagi para ibu-ibu. Mereka diberikan pengetahuan dan ilmu dasar bagaimana ketika anggota keluarganya ada yang terpapar Covid-19. Terutama ketika hal itu terjadi pada anak,” kata Wali Kota Risma di sela-sela vidcon.
Menurut dia, ketika para orang tua dan khususnya ibu dihadapkan pada situasi tersebut, mereka harus sudah mengerti tindakan apa yang harus dilakukan. “Yang paling penting kan cara perawatannya ibu yang stay at home dan tindakan apa saja yang harus diambil. Paling tidak kan basic infonya harus ada,” jelasnya .
Selain itu pula, wali kota peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong University, Busan, Korea Selatan (Korsel) itu juga menyatakan, bahwa salah satu hal yang penting saat ini adalah memberikan pelatihan dan berbagi pengetahuan dengan para guru dan orang tua terkait pendampingan anak saat berlangsungnya sekolah daring. Ia menilai, jika program-program semacam ini cukup mendesak untuk dikerjakan.
“Jadi, guru dan orang tua bisa saling berbagi pengalaman di sebuah forum. Saya kira lebih baik kalau kita bisa berbagi dan bekerja sama dengan UCLG yang mungkin juga guru di berbagai kota untuk bercerita pengalaman saat pandemi,” jelasnya.
Pada sesi kedua di forum tersebut, Wali Kota Risma juga menceritakan persoalan yang tengah dihadapi kota-kota di berbagai negara berkaitan dengan pembuangan sampah alat pelindung diri (APD) di laut. Menurut dia, dengan kondisi pandemi ini mungkin tingkat polusi udara menurun, tapi muncul permasalahan tentang limbah-limbah APD di laut. “Apalagi Surabaya kan kota pantai jadi isu pelestarian wilayah pesisir pantai juga menjadi penting untuk kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komite Bidang Pemberdayaan Perempuan UCLG Aspac, Chen Yini mengaku, bahwa ide atau usulan dari Wali Kota Risma yang telah dipaparkan itu memang belum terpikirkan sebelumnya. Karena itu, tanpa berpikir lama, ia menyatakan segera membahas usulan-usulan Presiden UCLG Aspac ini secara mendalam untuk kemudian dituangkan dalam program tahunan.
“Kami sangat mengapresiasi ide-ide itu dan nanti akan kami coba untuk bahas lebih lanjut lagi,” pungkasnya. (*)