Wali Kota Surabaya Beri Motivasi Anak-Anak Penerima Beasiswa yang Akan Bekerja di GMF

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Mulai pekan depan, 24 siswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kota Surabaya yang telah lulus dari Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya, akan memulai merasakan dunia kerja. Mereka telah menandatangani kotrak bekerja selama lima tahun di Garuda Maintenance Facility (GMF) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Sebelum berangkat, ke-24 siswa taruna AKTP tersebut berpamitan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di ruang kerja nya, Jumat (21/4/2017). Mereka didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo.

Kepada mereka, wali kota berpesan beberapa hal. Diantaranya agar mereka bekerja sungguh-sungguh dan tidak malas, lalu terus belajar dan tidak malu bertanya, siap ditempatkan di manapun dan membawa nama baik Surabaya. “Keahlian kalian ini sangat dibutuhkan. Tetapi kalian harus terus belajar dan bersungguh-sungguh bekerja. Tidak boleh malu. Coba belajar bahasa asing. Kalau kalian bagus, nanti bisa ditempatkan di luar negeri,” jelas wali kota.

Menurut wali kota, mereka memang mendapatkan CSR dari GMF. Karena itu, ada ikatan dinas yang telah terjalin selama lima tahun. Namun, wali kota mengimbau agar mereka tidak neko-neko. Sebab, bila prestasi nya tidak bagus, pihak GMF bisa melakukan evaluasi. “Kalian nanti masih kontrak. Jadi tidak boleh sembrono. Bisa saja kalau prestasinya tidak bagus diberhentikan. Tapi saya tidak ingin itu terjadi. Kalian harus bisa lulus bekerja lima tahun dan berprestasi sehingga bisa terus naik,” pesan wali kota yang telah menerima banyak penghargaan ini.

Wali kota juga berpesan agar saat sudah bekerja, mereka selalu ingat kepada orangtua mereka. Ingat dalam artian ikut membantu orang tua dengan menyisihkan sebagian gaji atau tabungan untuk orangtua mereka. Sebab, kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga tidak mampu. “Mungkin kalian bisa sekolah karena saya bantu. Aku tidak pingin balesan. Aku pingin kalian bales orangtuamu. Sisihkan tabungan, bantu orangtuamu, bantu adik-adikmu,” tegas wali kota.

Dalam kesempatan tersebut, wali kota juga menegaskan akan membantu biaya transportasi keberangkatan ke-24 anak-anak inspiratif dari Surabaya ke Tangerang. Termasuk juga akan mencarikan tempat tinggal untuk mereka.

Kebanyakan anak-anak ini memang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Orang tua mereka ada yang bekerja sebagai juru pakir, buruh pabrik, penjual siomay, tukang potong rambut, sopir angkot, satpam, dan bahkan ada yang bekerja serabutan. Mereka mendapat beasiswa dari Pemkot yang telah melakukan pendataan dan seleksi untuk kemudian bersekolah di ATKP.

Kepala Dinas Sosial Surabaya, Soepomo mengatakan, pihaknya mendapat data awal siswa ini dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang berasal dari sekolah-sekolah di Surabaya. Sempat melakukan pengumuman di media tetapi kurang mendapat respons, Dinas Sosial lantas melakukan pendataan sekaligus verifikasi dari rumah ke rumah. Syaratnya adalah mereka yang berprestasi di sekolahnya dan memang berasal dari keluarga kurang mampu. “Kami mendatangi 800-an anak ini, ke rumah masing-masing. Sampai akhirnya tersaring menjadi 24 orang ini,” ujarnya.

Salah satu siswa berprestasi itu, Riksa Alfarisi (19 tahun) dari SMKN 5 Surabaya jurusan permesinan, mengaku bangga bisa mendapatkan beasiswa dan lulus dari ATKP, bahkan kini akan bekerja sebagai teknisi pesawat di GMF. “Rasanya sangat bangga bisa mengangkat derajat orang tua. Saya berterima kasih kepada ibu Risma dan Pemkot Surabaya dan semua pihak yang telah membantu kami hingga jadi seperti sekarang,” ujar warga Kelurahan Gading, Tambaksari ini.(*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *