BANYUWANGI, beritalima.com – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Darussholah, Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diduga melakukan penarikan diluar ketentuan sekolah.
Hal tersebut dikeluhkan oleh beberapa walimurid karena jumlahnya sangat fantastik. Ada uang pembangunan dan juga dana Peran Serta Masyarakat (PSM).
“Uang pembangunan 1. Juta rupiah dan dana PSM jumlahnya ratusan ribu rupiah,” ucap SL, kepada awak media.
SL juga menjelaskan, Pembayaran bisa dilakukan dengan cara di cicil. Namun walaupun demikian sebagian walimurid merasa keberatan, akan tetapi terpaksa kita bayar karena kita tidak bisa berbuat apa apa.
“Terus terang banyak walimurid yang merasa keberatan. Namun tidak bisa berbuat apa apa dan terpaksa harus membayar mas,” ujar SL yang di amini oleh walimurid lainya.
Sementara Drs Sudiwinoto, Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN Darussholah , Singojuruh, Banyuwangi Jawa Timur, saat dikonfirmasi soal melambungnya biaya sekolah yang ia pimpin melalui sambungan Whatsapnya dirinya mengaku jika penarikan dana tersebut sudah sesuai regulasi.
“Maaf bapak hal itu tidak benar. Soal pengembangan sekolah dan PSM Insyaallah Komite sudah sesuai regulasi,” ungkapnya.
Dengan kejadian ini sebagian masyarakat Banyuwangi mengharap agar aparat penegak hukum turun kelapangan untuk menyelidiki kasus tersebut. Tujuanya adalah guna memastikan bahwa penarikan biaya yang dilakukan oleh SMANDA ini termasuk Pungutan Liar (Pungli) atau bukan. (bi)