MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, Dr. H. Maidi, memberikan wejangan (arahan) kepada ratusan juru parkir (jukir), Senin 27 November 2023.
Sebelumnya, sebanyak 215 jukir sudah lebih dulu mendapatkan pembinaan. Pembinaan yang berlangsung di Kantor Dinas Perhubungan ini sengaja dibagi dua kali, agar lebih efektif.
‘’Jukir harus beretika yang baik. Tidak boleh sembarangan dan harus sesuai aturan,’’ peran Dr. H. Maidi.
Jukir, lanjutnya, merupakan garda terdepan dalam menyambut wisatawan yang datang. Artinya, jukir juga sebagai penerima tamu. Karena itu, jukir harus memberikan kesan pertama yang menarik. Tidak hanya dari penampilan, tetapi juga sikap dalam pelayanan.
Walikota menambahkan, jukir jangan sampai terlihat seperti preman. Tetapi harus bernampilan yang baik dan sopan.
‘’Sikap juga penting. Kalau menarik ya harus sesuai tarif. Kalau bisa memberikan penampilan yang baik, orang tidak akan sungkan memberi lebih. Tidak perlu menarik melebihi Perda, orang sudah memberi lebih,’’ tandasnya.
“K depan, saya juga akan lebih memperhatikan jukir. Salah satunya, dengan merubah konsep pengelolaan,” tambahnya.
Dr. Maidi ingin, parkir kembali dikelola pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan. Besaran target parkir ditentukan tim appraisal. Jukir sebagai penarik berhak mengantongi kelebihan pendapatan jika target sudah terpenuhi.
Ia uga mensimulasikan konsep pengelolaan parkir yang dimaksud. Misal, tim appraisal menentukan besaran pendapatan parkir di satu titik sebesar Rp 500 ribu dalam satu minggu. Jukir wajib memenuhi target tersebut. Jika lebih, itu menjadi hak dari juru parkir yang bertugas di tempat dia bertugas.
‘’Jadi, misal dalam tiga hari sudah terpenuhi targetnya, pendapatan yang empat hari silahkan masuk ke jukir. Jukir juga harus naik pendatapannya. Jangan hanya dinikmati orang-orang tertentu saja,’’ pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun, Subakri, juga memberikan arahan kepada jukir. (Kmf/editor Dibyo).
Dr. H. Maidi (atas). Subakri (bawah) kanan.
