Walikota Madiun Harap Pelajar Memiliki Imtaq yang Mumpuni

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Generasi unggul nan handal dalam menerapkan teknologi saja belum cukup dewasa. Keimanan dan ketakwaan (Imtaq) juga tetap harus dimiliki. Ini tentu menjadi harapan setiap daerah. Begitu juga di Kota Madiun, Jawa Timur.

Pesan itu disampaikan Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, saat Sosialisasi Solidaritas dan Ikatan Sosial Kepada Masyarakat di Aula Kecamatan Kartoharjo, Kamis 3 Mei 2018.

Itu sengaja diberikan demi memupuk kepribadian dan solidaritas pelajar menghadapi maraknya berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat merusak sendi-sendi bangsa. Ini juga sekaligus menjadi tema sosialisasi.

‘’Keimanan dan ketakwaan dalam bernegara itu diwujudkan melalui sifat tenggang rasa atau solidaritas. Juga ikatan sosial atau human relation dalam menjalankan hubungannya di keluarga dan masyarakat,” kata H. Sugeng Rismiyanto, di hadapan ratusan pelajar se-Kota Madiun.

Keimanan dan ketakwaan, katanya, perlu ditingkatkan. Terutama bagi pelajar. Para generasi penerus ini diharapkan mampu menangkal efek negatif dari teknologi. Utamanya, hoax dan ujaran kebencian.

Selain itu, pemerintah juga wajib mempersiapkan generasi yang tahu akan dirinya. Ini penting agar pelajar tahu harus melakukan apa untuk daerahnya serta tahu berada dimana. Artinya, dapat memposisikan diri sesuai kondisi geografis, demografis dan sosiologis yang ada di Kota Madiun.

‘’Dengan memahami geografis daerah, maka akan tahu sumber daya alam yang ada sehingga diharap mampu menjaga dan mengembangkan sumber daya tersebut,’’ tambahnya.

Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan upaya Pemkot untuk mempersiapkan generasi muda khususnya dibidang pendidikan dan kesehatan. Pelajar juga diminta dapat mengetahui apa itu daerah otonom.

‘’Jika tidak tahu tentang daerah otonom, otomatis tidak tahu kewenangan pemerintah kota, provinsi maupun pusat. Ibarat hendak berteriak maka harus tahu dulu siapa yang hendak diteriaki. Siapa yang akan dituntut dalam memperjuangkan keinginannya. Jika tidak memahami lebih baik diam. Karena berbicara berarti tahu. Kalau itu diterapkan, ini baru yang disebut pelajar Kota Madiun,’’ pungkasnya.

Kegiatan juga merupakan bentuk kehadiran Pemerintah Kota Madiun di tengah masyarakat. Ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, agar pelajar di Kota Madiun mempunyai kepribadian solidaritas dan kemampuan dalam menangkal hal negatif di era keterbukaan informasi dan teknologi. (Diskominfo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *