MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka meningkatkan sinergitas antar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Madiun, Jawa Timur, bersama jajaran terkait, relawan, serta unsur masyarakat dalam upayanya untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana alam, Pemkot Madiun menggelar rakor di rumah makan Sentani, Rabu 29 Januari 2020.
Berbagai pembahasan dan upaya terkait penanggulangan bencana alam, dibahas.
Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, rakor ini dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
“Dalam rakor ini, yang harus diantisipasi dan dihadapi adalah bencana alam. Bagaimana menanggulanginya, tatkala curah hujan turun deras di Februari mendatang. Saya mengimbau ke BPBD untuk 24 jam tanggung jawab. Dimana hujan turun, BPBD standby di tempat rawan genangan dan air yang tersumbat,” tegas H. Maidi.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan sumbatan-sumbatan akibat sampah juga harus dapat terdeteksi sejak dini. Dibantu dengan relawan dan OPD terkait, seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu mewujudkan Kota Madiun menjadi kota yang bersih agar terhindar dari bencana alam seperti banjir.
“Beberapa lokasi rawan harus segera diantisipasi. Kesiapsiagaan harus ditingkatkan 24 jam. Kelompok tani yang sawahnya sejak tahun lalu kalau hujan tergenang, segera lapor untuk diatasi bersama,” himbaunya.
Melalui rakor ini, walikota juga berharap agar kedepan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana ini tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja.
“Namun masyarakat harus turut serta menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan,” pesannya.
Maidi juga menegaskan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. (Sumber Diskominfo. Editor: Tono).
H. Maidi (baju putih).