Walikota Madiun Paparkan Strategi Penanganan Resesi Dihadapan FGD KPPN

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Sepekan lalu pemerintah pusat mengumumkan bahwa Indonesia mengalami resesi. Hal ini ditandai dengan bertambahnya tingkat pengangguran, banyak perusahaan gulung tikar, lemahnya daya beli masyarakat, dan tidak adanya kepastian ekonomi.

Beragam strategi pun dilakukan pemerintah untuk mengatasi resesi. Tak terkecuali, Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur

Strategi Pemkot Madiun dalam menghadapi resesi dipaparkan oleh Walikota,H. Maidi, dalam FGD Sinergitas Stakeholder Pemerintah di Kantor KPPN Madiun, Rabu 11 November 2020.

“Terjadinya resesi ini karena Covid-19. Upaya-upaya penanganan ini sudah kami lakukan sejak awal pandemi,” tutur H. Maidi.

Walikota menjabarkan beberapa upaya yang telah dan sedang dilakukan pemkot. Diantaranya, meringankan beban PKL dan UMKM dari retribusi. Kemudian, mendorong waralaba besar menyediakan stan khusus bagi pelaku UMKM serta membangun infrastruktur yang dibutuhkan bagi PKL dan UMKM untuk memasarkan produk.

“Dengan upaya-upaya ini kami yakin resesi tidak akan sangat berpengaruh bagi warga Kota Madiun,” ungkapnya.

Keyakinan yang ditunjukkan walikota bukan tanpa alasan. Beberapa indikator menunjukkan perekonomian Kota Madiun yang cukup stabil. Salah satunya tingkat inflasi. Setelah 3 bulan berturut-turut mengalami deflasi, Oktober lalu Kota Madiun tercatat mengalami deflasi di angka 0,11 persen. Artinya, daya beli masyarakat semakin stabil.

“Dengan sinergitas bersama, maka saya yakin Kota Madiun bisa melalui resesi ini. Serta, meningkatkan perekonomian warga lebih baik dari sebelumnya,” tandasnya.

Dalam FGD ini, walikota juga mengukuhkan Forum Komunikasi Pemberdayaan UMKM di Kota Madiun dengan anggota perwakilan UMKM, stakeholder terkait, hingga perwakilan lembaga pendidikan tinggi. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).

H. Maidi (baju putih).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait