MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, memberlakukan pengetatan dalam perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Pun, dipastikan tidak ada kegiatan yang bersifat euforia saat malam pergantian tahun. Biarpun begitu, bukannya tanpa pengamanan.
Sebaliknya, ratusan personil disiapkan untuk pengamanan libur akhir tahun. Sebanyak 400 personil gabungan disiapkan untuk pengamanan Nataru.
‘’Operasi Lilin Semeru ini sifatnya pengamanan. Baik dari urusan yang mengarah kriminalitas maupun terkait Covid-19. Jangan sampai ada pelanggaran,’’ kata Walikota Madiun, H. Maidi, usai apel gelar pasukan Ops Lilin Semeru di Mapolres Madiun Kota, Kamis 23 Desember 2021.
Dalam pengamanan nanti, petugas akan disiagakan di titik-titik tertentu untuk memastikan aktivitas masyarakat berjalan lancar. Kota Madiun memang berstatus level 1 saat ini. Masyarakat masih diperbolehkan berkegiatan asal dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Namun, dipastikan tidak ada kegiatan yang bersifat hura-hura. Masyarakat hanya diperbolehkan menggelar kegiatan keagamaan di tempat ibadah masing-masing.
‘’Biarpun begitu tetap harus kita amankan. Sekaligus kita meminimalkan pelanggaran protokol kesehatan,’’ ungkapnya.
Aman, lanjutnya, mahal harganya. Karenanya, keamanan menjadi prioritas. Bukan hanya petugas, tetapi juga masyarakat. Karenanya, masyarakat diimbau juga turut menjaga kondusifitas kota. Pun, juga harus ikut mencegah. Masyarakat diminta untuk tidak mengawali hal-hal yang bisa memicu ketidakamanan.
‘’Saya hanya berpesan, masyarakat jangan mengawali dan jangan menyediakan yang tidak baik. Sebaliknya, itu harus kita perangi. Kita bantu petugas keamanan menjaga kota kita ini,’’ pesannya.
Sementara itu, Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, mengatakan, ada 300 petugas dari kepolisian yang disiagakan. Sisanya merupakan petugas gabungan. Termasuk juga dari unsur perguruan silat. Pihaknya juga menyiapkan lima pos keamanan dan satu pos pelayanan. Selain itu, juga dilakukan patroli keliling.
‘’Tentunya kita jaga masyarkaat agar tidak banyak yang melanggar. Kita imbau dengan berbagai cara untuk melakukan pengawasan, imbauan, dan mungkin pembagian masker,’’ terang AKBP Dewa.
Ops Lilin Semeru, lanjutnya, akan berlangsung 10 hari mulai 24 Desember sampai 2 Januari.
Di akhir kegiatan juga dilakukan pemusnahan barang bukti narkoba, miras, dan knalpot brong. Sejumlah barang bukti tersebut merupakan hasil pengungkapan kasus dalam beberapa waktu terakhir. (Sumber Diskominfo/editor Dibyo).
H. Maidi (atas) baju batik.