MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, menyerahkan bantuan 2.550 paket sembako secara simbolis kepada warga terdampak Covid-19 di Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Selasa 28 April 2020.
Penyerahan bantuan pangan yang dilakukan di kantor kelurahan setempat ini, diprioritaskan bagi pekerja informal, termasuk pedagang kaki lima (PKL).
Walikota Madiun, H. Maidi, berpesan, jika ada warga yang belum dapat, agar dilaporkan ke kelurahan dan tidak usah gaduh.
“Tidak usah memfitnah, tidak usah saling menyalahkan. Nanti diusulkan kembali. Kita saat ini sedang menghadapi cobaan, kita harus sabar, berdoa. Ada bantuan disyukuri. Yang belum dapat dilaporkan, biar dapat. Bantuan ini tidak seberapa, tapi akan sangat bermakna pada saat seperti ini.” pesan H. Maidi.
Menurutnya lagi, dalam waktu 3-4 hari semua bantuan sudah tersalurkan. “Ini masih ada pendataan lagi. Yang kena imbas kurang lebih sepuluh ribu orang. Nanti kita anggarkan per orang Rp.600 ribu. Ini datanya masih kita godok,” tandasnya.
Bahkan, lanjutnya, untuk membantu masyarakat, Pemkot Madiun telah menyiapkan anggaran Rp.70 milyar. Anggaran itu untuk tiga bulan kedepan.
Maidi kembali berpesan, kalau ada warga yang betul betul kepepet, mendesak, agar minta surat dari RT untuk minta bantuan ke posko di rumah dinas walikota, di Jalan Pahlawan. Posko tersebut, buka 24 jam. Begitu pula yang tidak punya masker, dipersilahkan datang ke posko.
“Saya siapkan semua. Jangan kwatir, jangan gaduh, jangan panik. Yang penting himbauan dari pemerintah dilaksanakan. Pakai masker ya pakai masker. Karena masker merupakan pertahanan pertama. Pertahanan kedua jaga jarak. Kalau itu kita terapkan, aman. Kota Madiun zero,” tuturnya.
Walikota juga menghimbau jika ada lingkungan belum diseprot, agar melapor ke posko. Terutama lingkungan yang ada ODR (orang dengan resiko) maupun ODP (orang dalam pengawasan), harus disemprot.
Sedangkan terkait klaster Temboro, Magetan, yang beberapa daerah yang sudah mulai mengantisipasi, Pemkot Madiun juga telah melakukan hal yang sama.
Menurut Walikota, terkait hal tersebut, di Kota Madiun sudah terlacak semua. “Antisipasi saya yang dari sana, sudah kita cek, negatif. Ada reaksi satu orang. Ini sudah PDP dan sudah dilakukan uji swab. Tapi hasilnya menunggu,” terangnya.
Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga melakukan antisipasi lain. Yakni masjid semua disteril.
“Tatkala sekarang ada PDP, saya lihat jumlahnya ada berapa. Dia komunikasi dengan siapa. Kalau orang Kota Madiun, titiknya ada dimana. Titik itu langsung kita isolasi, langsung kita steril. Sembako kita cukupi,” pungkasnya. (Adv/Dibyo).
H. Maidi (tengah atas).