Walikota Madiun Siap Tingkatkan Ngonthel Bareng

  • Whatsapp

MADIUN- beritalima.com- Gelaran Madioen Tempo Doeloe di Bumi Retno Dumiliah (Madiun) ditutup dengan ngonthel (naik sepeda) lawas bareng, Minggu 14 Juli 2019

Kegiatan ini diikuti lebih dari lima ribu orang. Peserta tidak hanya dari daerah sekitar. Namun, juga hingga Kalimantan dan Sulawesi.

Walikota Madiun, Jawa Timur, H. Maidi, mengatakan, event serupa bakal digelar lebih besar ke depan.

“Kegiatan hari ini luar biasa. Lebih dari 30 komunitas sepeda onthel hadir meramaikan. Apa yang kurang hari ini kita evaluasi untuk menggelar yang lebih besar ke depan,” kata H. Maidi.

Apalagi, lanjutnya, peserta tampil dengan berbagai gaya dan busana unik. Mulai ala masyarakat tempo doeloe bergaya veteran, nona Belanda lengkap dengan payungnya, hingga bergaya pakaian khas daerah. Ada juga yang berseragam SD kendati sudah berumur senja. Sepeda yang mereka tunggangi juga tak luput dari pernak-pernik. Ada yang menghiasi dengan lonceng, bendera, dan memodifikasinya dengan sound system. Tak heran, gelaran bersepeda cukup menarik.

“Artinya, antusias masyarakat luar Kota Madiun akan kegiatan ini luar biasa. Secara tidak langsung, mereka juga turut meramaikan peringatan Hadi Jadi ke-101 Kota Madiun. Apresiasi buat mereka,” ungkapnya.

Saat ngothel, Walikota ditemani Wakil Walikota, Inda Raya, Sekda Rudiyanto, hingga sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Danrem 081/DSJ Madiun, turut meramaikan.

Dengan mengambil start di kawasan Busbo, rute kegiatan sengaja melewati gedung cagar budaya dan sejumlah fasilitas umum. Hal itu sengaja, mengingat Pemkot berencana membuat wisata cagar budaya. Kegiatan ini sekaligus ajang peninjauan dan evaluasi.

Selain itu, walikota juga mempromosikan Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun yang akan ditingkatkan fasilitasnya. Tidak hanya sebagai taman olahraga, tapi juga taman hiburan dan jual-beli. Taman ini ke depannya menjadi Sunday Market menggantikan CFD. Masyarakat dapat berjualan di sana dengan tidak lagi menggunakan jalan. Pemerintah memang ingin mengembalikan fasilitas umum sesuai peruntukkannya.

“Jalan harus digunakan sebagai tempat melintas. Tatkala digunakan untuk berjualan muncul masalah baru. Mulai sampah dan lainnya. Makanya kita akan coba menggunakan taman bantaran untuk CFD. Waktu berjualan juga bisa lebih lama tanpa mengganggu pengguna jalan,” pungkasnya. (Sumber Kominfo. Editor: Astono).

Ket.Foto Atas: H. Maidi (tengah), Inda Raya (kanan),

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *