Walikota Madiun: Tidak Ada RT Yang Zona Merah, Yang Ada Kuning dan Hijau

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, menegaskan, tidak ada RT di wilayahnya yang berstatus zona merah. Yang ada adalah kuning dan hijau. Hal ini ditegaskan oleh Walikota Madiun, H. Maidi, saat menggelar jumpa pers di halaman balaikota, Senin 15 Februari 2021.

“Bahkan, sebanyak 91.7% atau 940 Rukun Tetangga (RT) di Kota Madiun masuk zona hijau. Dengan rincian 281 RT di Kecamatan Kartoharjo, 303 RT Kecamatan Manguharjo dan 356 RT di Kecamatan Taman,” tandas H. Maidi.

Sedangkan sisanya 8.3% atau 85 RT, masih berada di zona kuning. 85 RT tersebut terdiri dari 28 RT Kecamatan Kartoharjo, 21 RT Kecamatan Manguharjo dan 36 RT yang berada di Kecamatan Taman.

“Ini bisa diketahui dari hasil maping PPKM Mikro di Kota Madiun berdasarkan penetapan kriteria dari Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 3 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019,” tandasnya.

Zona hijau, paparnya, berarti tidak ada kasus Covid-19 di satu RT. Sementara zona kuning, jika terdapat satu sampai dengan lima rumah dengan kasus konfimasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.

Kalau zona oranye, paparnya, jika terdapat enam sampai dengan 10 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir. Sedangkan zona merah, jika terdapat lebih dari 10 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama tujuh hari terakhir.

“Meskipun saat ini Kota Madiun tidak ada RT yang ada di zona merah, namun Pemkot terus berupaya maksimal dalam penanggulangan covid 19 ini agar tidak terjadi peningkatan kasus lagi,” ungkapnya.

Walaupun sebenarnya PPKM mikro itu tingkat kelurahan, urainya, tapi dipersempit hingga RT dan RW. Sehingga pengawasan langsung ke bawah.

Walikota juga meminta posko di tingkat kelurahan juga dilakukan secara optimal. Namun langkah Pemkot ini juga tidak mengesampingkan perekonomian di Kota Madiun agar tidak terhambat dan tidak terganggu atas adanya PPKM berskala mikro ini.

“Maka dari itu kita siapkan segalanya. Kalau di kelurahan sudah ada kampung tangguh, biarpun ada di salah satu RW nya ini kita perluas lagi ke RW lain. Jadi di setiap RT, RW ada pelopor protokol kesehatan serta ada satgas yang mengawasi sebagai tim isoman hunter. Yakni untuk memantau pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah,” tuturnya.

Sementara itu, terkait angka kesembuhan yang terus meningkat pada beberapa hari terakhir, tak lepas dari kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk mendukung usaha Pemkot Madiun bersama tiga pilar dalam menekan kasus penyebaran Covid-19. Termasuk siaran keliling berisi himbauan protokol kesehatan yang terus dilakukan,dan penyemprotan disinfektanpun yang rutin dilaksanakan di RT dan RW tiap Kelurahan.

“Sekali lagi, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, kami tidak bosan menyerukan kepada seluruh warga untuk dapat menerapkan 5M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada RT yang zona merah. Yang ada zona kuning dan hijau,” pungkasnya.

Hadir dalam jumpa pers ini diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dr. Denik Wuryani, Kepala Dinas Kominfo, Subakri, Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Kominfo, R. Juvita Rosa, dan Kasi Pengelolaan Komunikasi Publik Bidang Pengelolaan IKP Dinas Kominfo, Lely Dharma Indriyani. (Dibyo).
Ket. Foto: H. Maidi.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait