MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, kembali berkeliling dengan naik sepeda untuk menemui warga, memberikan sembako, hingga meninjau tempat pemakaman umum (TPU) yang diusulkan warga agar dibangun, Jumat 29 Oktober 2021.
Tak hanya menyapa warga,Walikota Madiun H. Maidi, mengunjungi sejumlah industri warga. Mulai batik hingga kerajinan kaki dan tangan palsu di Kelurahan Demangan.
Dalam kegiatan ini, walikota juga menyalurkan bantuan sembako, seragam, dan uang transport kepada petugas kebersihan masyarakat.
‘’Ternyata di masyarakat itu ada banyak hal-hal yang menarik dan luar biasa. Ada industri yang sudah sampai luar negeri penjualannya. Makanya setiap Jumat kita bersepeda untuk meninjau lokasi yang seperti ini,’’ kata H. Maidi.
Walikota menambahkan, produk masyarakat Kota Madiun cukup memiliki daya saing. Tidak hanya lokal dan nasional, tetapi juga internasional. Buktinya, sejumlah produk yang dikunjungi sudah terjual sampai negeri tetangga. Karenanya, pemerintah getol untuk memberikan dukungan agar terus berkembang.
‘’Kita tinjau sekaligus kita lihat kira-kira kendalanya apa, apa yang dibutuhkan. Perhatian tentu ada ya. Apakah mesin, pemasaran, atau yang lainnya,’’ terangnya.
Perhatian tidak hanya kepada pelaku usaha. Tetapi juga para petugas kebersihan masyarakat. Seperti diketahui, nyaris setiap lingkungan ada petugas kebersihan masyarakat yang ditunjuk warga sekitar. Setidaknya tercatat ada sebanyak 317 petugas dari tiga kecamatan. Mereka mendapatkan bantuan sembako, dua seragam, dan uang transport.
Walikota berharap, petugas-petugas tersebut tetap semangat dalam menjalankan tugasnya.
‘’Pekerjaan mereka tidaklah hina. Tetapi mulia. Bayangkan kalau tidak ada yang membuang sampah. Bukankah akan jadi masalah,’’ tandasnya.
Maidi juga meninjau lokasi sejumlah proyek. Salah satunya, Lapak UMKM Kelurahan Nambangan Lor yang masih dalam proses pembangunan. Sebelumnya, ia juga meninjau tempat pemakaman umum (TPU) JalanTilamsari, di Kelurahan Josenan. Makam tersebut sempat diusulkan warga untuk dilakukan pembangunan. Usulan mengemuka saat giat Cangkrukan bersama walikota, beberapa waktu lalu.
‘’Untuk mengetahui permasalahan di masyarakat, harus sering turun ke bawah. Karenanya, kita selalu berkeliling untuk ‘belanja masalah’,’’ pungkasnya. (Sumber Diskominfo/editor Dibyo).
H. Maidi (kiri) bawah.