Walikota Malang Ngaku Optimis Raih Adipura Kencana

  • Whatsapp

KOTA MALANG, beritalima.com— Walikota Malang mengaku optimis jika Adipura Kencana pada tahun 2017 akan diboyong ke Kota Malang, hal itu ditengarai karena yakin bahwa berbagai terobosan dan inovasi dalam bidang lingkungan hidup telah dilakukan dengan maksimal dalam beberapa waktu terakhir.

H. Moch Anton Walikota Malang menegaskan di tahun 2017 ini, menurutnya sudah menjadi 27,5 persen dan ditargetkan pada tahun mendatang reduksi sampah meningkat menjadi 28 persen. Data Dinas Perkim mencatat, potensi timbulan sampah di Kota Malang sebanyak 659,88 ton perhari, dimana pengelolaan di TPA mencakup 473,22 ton perhari dan pengelolaan pra-TPA sebesar 177,66 ton perhari sehingga ditemukan prosentase angka reduksi saat ini sebesar 27,5 persen, meningkat dari tahun sebelumnya.

“Berbagai inovasi untuk pengolahan sampah sudah kita lakukan dan pemerintah memiliki target. Pengolahan sampah di Kota Malang selama ini sangat efektif, seperti contoh di TPS 3R itu setiap hari mengelola 45 ton sampah dan untuk kader 3R kita sudah memiliki 1.500 orang yang tersebar di 5 kecamatan,” ungkap Anton saat memberikan presentasi dan wawancara dihadapan para juri dalam acara Presentasi dan Wawancara Wali kota/Bupati Calon Penerima Anugerah Adipura Kencana 2017 di Ruang Rimbawan I, Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup, Rabu (14/6).

Dengan didampingi beberapa kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), seperti Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Baretlinbang), Wasto, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Erik Setyo Santoso, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Agoes Eddy, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Asih tri rachmi serta salah satu tokoh muda yang berjasa dalam pengolahan sampah di Kota Malang yakni, dr. Gamal Albinsaid, pria yang akrab disapa Abah itu membeberkan sejumlah program terkait dengan penanganan sampah di Kota Malang.

“Perkembangan Kota Malang sebagai kota pendidikan sekaligis kota wisata memang tidak memungkiri terjadinya penambahan jumlah volume sampah karena adanya pertambahan penduduk dan pola konsumsi masyarakat,” katanya Rabu (14/6).

Namun meski begitu, lanjutnya, upaya mereduksi sampah menjadi prioritas dan komitmen pemerintah melalui berbagai programnya. Berbagai layanan dan inovasi dalam pengolahan sampah seperti Bank Sampah Malang (BSM), Road Sweeper, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Tong Sampah Tematik, Kader 3R (reuse, reduce, recycle) TPS 3R dan juga pembangunan pengolahan sampah terpadu atau biasa disebut Intermediate Treatment Facility (ITF).

Hasil dari berbagai program tersebut,menurut Anton ternyata sangat efektif dalam pengurangan jumlah sampah di Kota Malang. Tercatat, prosentase peningkatkan reduksi sampah dari tahun ke tahun menunjukan grafik yang positif, yakni 26 persen di tahun 2014 lalu meningkat 26,5 persen pada tahun 2015 dan di tahun selanjutnya kembali mengalami peningkatan menjadi 27 persen. (*)

 

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *