MADIUN, beritalima.com- Program Walikota Kota Menyapa Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Madiun milik Pemkot Madiun, Jawa Timur, hadir dengan edisi spesial, Rabu 24 Juni 2020.
Program yang bergulir sejak setahun lalu itu hadir dengan konsep baru seiring peringatan Hari Jadi ke-102 Kota Madiun. Tidak hanya ajang sapa walikota dengan masyarakat, tapi dalam edisi kali ini juga mengemuka dialog virtual bersama sejumlah akademisi.
Yakni, Pakar Komunikasi Publik serta Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo serta Dewi Retno Suminar, yang juga psikolog sekaligus Wakil Dekan III Bidang Riset, Publikasi, dan Kerja sama Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Dua orang tersebut dipilih, pasalnya kendati bekerja di Surabaya, keduanya erat dengan Kota Pendekar (sebutan untuk Kota Madiun) karena merupakan anggota Paguyuban Orang Madiun (Paguma). Tak heran, program Walikota Menyapa kian menarik.
Berbagai dialog mengemuka. Bukan hanya soal Hari Jadi, namun juga status Zona Hijau untuk Kota Madiun beberapa waktu lalu.
Walikota Madiun, H. Maidi, menyebut, zona hijau bukan berarti telah bebas dari ancaman Covid-19. Sebaliknya, status zona hijau merupakan momentum untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
‘’Status zona hijau ini harus memunculkan semangat baru untuk semakin berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Zona hijau ini harus terus dipertahankan,’’ tutur H. Maidi.
Karena itu, berbagai upaya dilakukan. Diantaranya walikota semakin sering turun ke lapangan untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan.
Walikota secara langsung juga memberikan himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat. Hal itu penting mengingat Kota Madiun masih dikeliling daerah dengan zona merah.
‘’Mohon maaf kalau saya tegas dalam hal ini. Zona hijau ini akan percuma kalau tidak bisa dipertahankan. Kota Madiun yang sudah baik ini harus terus kita jaga,’’ ungkapnya.
Hal itu senada tercetus dari pemikiran Suko Widodo dan Dewi Retno Suminar. Suko Widodo menyebut, langkah yang diambil walikota sudah tepat. Sebab, status zona hijau tersebut bakal tak berarti apa-apa jika kemudian kembali terjadi kasus positif di Kota Madiun. Karenanya, mempertahankan secara optimal wajib dilakukan pemerintah setempat. Begitu juga dengan Dewi Retno yang menilai cara walikota memberikan himbauan kepada masyarakat yang sudah pas. Sebab, setiap individu masyarakat memiliki cara pandang dan pemahaman yang berbeda. Karenanya, sosialisasi dan himbauan juga berbeda pada setiap individunya.
‘’Ada yang cukup dengan sekali pemberitahuan, ada yang perlu pakai lagu, tetapi ada juga yang harus dengan ketegasan. Jadi itu sudah wajar karena setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda,’’ jelas Retno.
Dialog lengkap program Walikota Menyapa ini dapat disaksikan di fanpage facebook Pemerintah Kota Madiun dan channel youtube madiuntoday. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).
H. Maidi (kanan atas).