MADIUN, beritalima.com- Program Smart City di Kota Madiun, Jawa Timur, sudah berjalan dua tahun. Untuk itu, evaluasi terus dilakukan pemerintah pusat guna memaksimalkan jalannya program di daerah. Kota Madiun, menjalani evaluasi kedua, Kamis 9 Desember 2021.
Walikota Madiun, H. Maidi, memimpin langsung jalannya evaluasi yang berlangsung secara virtual dari GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun.
‘’Hari ini kita mengikuti evaluasi kedua dari para asesor smart city pusat. Secara umum, smart city kita cukup bagus ya,’’ kata H. Maidi.
Kekurangan, lanjutnya, hanya karena ada beberapa program yang tidak berjalan akibat pandemi. Contohnya, event pencak silat internasional yang di dalamnya terdapat sejumlah program smart economy. Namun, event harus dibatalkan karena dapat menghadirkan massa dalam jumlah besar.
Maidi menyebut, semua program lain yang tidak berimplikasi dengan pandemi berjalan maksimal.
‘’Smart city itu kan bukan hanya soal IT. Tetapi bagaimana mengatasi masalah-masalah yang muncul dengan cerdas. Contoh, kita punya masalah khas perkotaan yaitu panas dan sampah. Kita harus bisa mengatasi itu dengan cerdas,’’ tandasnya.
Msalah panas perkotaan, lanjutnya, dapat sedikit ditekan dengan banyaknya pohon. Tak heran, jika ada banyak penanaman pohon besar di titik-titik tertentu. Rindang pohon akan menurunkan suhu. Selain itu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga diperbanyak. Tanaman di RTH tersebut juga mendapat suplai pupuk dari sampah organik yang telah diolah. Artinya, penyelesaian masalah sampah sekaligus bermanfaat untuk program lain.
‘’Penyelesaian-penyelesaian cerdas seperti ini yang diharapkan pemerintah pusat. Nanti didalamnya didukung IT. Kita terus mengoptimalkan itu. Paling tidak kita bisa masuk 10 besar program smart city biarpun bergabung pada kelompok terakhir,’’ harapnya.
Program smart city pemerintah pusat, memang terbagi dalam beberapa tahap sebelum ditetapkan 100 daerah pilot project program smart city. Kota Madiun terpilih bersama 25 kabupaten/kota yang terakhir pada 2019 lalu. Walikota optimis program smart city di Kota Madiun bisa masuk 10 besar.
‘’Target harus tinggi. Paling tidak kita masuk 10 besar biarpun yang terakhir bergabung,’’ pungkasnya. (Sumber Diskominfo/editor Dibyo).
H. Maidi (kanan) atas.