PADANG,beritaLima — Walikota Padang H.Mahyeldi Dt.Marajo membuka Musyawarah Besar Persatuan Keluarga Pangkalan (PKP) di Hotel Axana Padang, Minggu (5/3/2017).
Pemerintah Kota Padang sangat berterima kasih kepada keluarga besar Pangkalan sekaligus prihatin atas bencana yang menimpa daerah tersebut. Sebagai warga yang berdomisili di Kota Padang, tentunya telah ikut membangun kota.
“Atas nama Pemerintah Kota Padang, kami menyampaikan terima kasih juga prihatin atas musibah banjir yang melanda,” kata Mahyeldi.
Menurut Wako, dukungan dan kontribusi warga Pangkalan melalui PKP, sangat berarti untuk pembangunan Kota Padang.
“Terlebih dalam mewujudkan kerukunan besar artinya. Bila ada masalah, tinggal cari ketuanya, ” ujar Mahyeldi.
Kepada ketua dan seluruh jajaran pengurus PKP, Mahyeldi berharap untuk dapat bekerja sama serta memberikan pemikiran yang positif untuk kemajuan Kota Padang.
“Dengan terpilihnya ketua yang baru nantinya kiranya dapapat memberikan yang terbaik untuk kemajuan organisasi PKP dan memberikan pemikiran positif untuk kemajuan bersama,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Mahyeldi mengucapkan berlangsungkawa yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat Kecamatan Pangkalan yang tertimpa musibah banjir dan longsor. Musibah tersebut telah merusak harta benda, tempat tinggal serta sarana ibadah.
“Kami turut berduka dan menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa. Untuk kami pun telah mengirimkan bantuan untuk korban bencana banjir,” ucap Wako.
Sementara itu, Dewan Pembina PKP Dr. H.Muchlis Asan menjelaskan, tujuan dan maksud diadakan Mubes PKP ini adalah untuk memilih pengurus yang bisa memajukan organisasi.
“Secara tidak langsung keluarga Pangkalan yang ada di Kota Padang harus ikut secara moral membangun Kota Padang,” terang Muchlis Asan yang juga seorang dokter spesialis kandungan itu.
Ia menambahkan, kontribusi ke kampung halaman adalah didasari ikatan emosional. “Sedangkan kontribusi untuk pembangunan Kota Padang adalah suatu panggilan moral dimana kita tumbuh, besar dan bertempat tinggal,” imbuhnya.
(rel/rki)