MADIUN, beritalima.com- Inovasi di Kota Madiun, Jawa Timur, kembali menarik perhatian publik. Bahkan, kali ini datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Walikota Madiun, H. Maidi, lagi-lagi menjadi narasumber terkait perkembangan Kota Pendekar (sebutan untuk Kota Madiun) khususnya terkait upaya peningkatakan daya tarik investasi di Kota Madiun dan Jawa Timur pada umumnya.
‘’Kota Madiun satu-satunya daerah berbentuk kota di bagian barat Jawa Timur. Karenanya, Kota Madiun harus menarik agar investor mau datang,’’ kata H. Maidi, dalam Business Forum Hybrid 2021 di Hotel Shangri-la Surabaya, Kamis 30 September 2021.
Dalam acara Business Forum yang digelar DPMPTSP Pemprov Jawa Timur, walikota memaparkan sejumlah pembangunan yang bermuara pada peningkatan ekonomi. Seperti diketahui, Kota Madiun telah banyak berubah 2,5 tahun terakhir. Mulai perubahan Jalan Pahlawan, Sumber Umis, hingga pembangunan di sejumlah lokasi di Kota Pendekar. Pembangunan tidak hanya untuk menarik investor. Tetapi sekaligus juga mengatasi berbagai masalah klasik perkotaan.
‘’2017 lalu, sejumlah jalan di Kota Madiun selalu tergenang banjir saat musim hujan. Ini haru diatasi karena bisa berdampak pada perekonomian yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada ketertarikan investor. Karenanya, kita ubah trotoar yang ada untuk sekaligus untuk mengatasi banjir,’’ jelasnya.
Saluran di bawah trotoar, paparnya, sengaja dilebarkan agar bisa menampung air. Selain itu, sekaligus sebagai instalasi kabel. Tak heran, dua masalah teratasi sekaligus. Kota Madiun saat ini bukan hanya bebas banjir. Tetapi juga lebih rapi dan menarik tentunya.
‘’Satu pembangunan setidaknya harus memberikan tujuh manfaat. Di Kota Madiun juga tengah memperbanyak tanaman dan bunga yang selain untuk keindahan juga sebagai vegetasi lebah,’’ tambahnya.
Karenanya, pembangunan di Kota Madiun juga berbasis lingkungan. Hal itu sesuai dengan isu yang tengah in saat ini. Yakni, green industry atau konsep industri ramah lingkungan. Maklum, Maidi memang berangkat dari tenaga pendidik berlatar belakang ilmu alam. (Sumber Diskominfo/editor Dibyo).
H. Maidi (kanan) bawah.