Jakarta, beritalima.com| – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani mengatakan terdapat 15 ribu job order atau permintaan peluang tenaga kerja untuk pekerja Indonesia untuk 2026 di Turki.
Job order itu terungkap dalam pertemuan daring antara Wamen P2MI dengan Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama (28/7). Pihak Kementerian P2MI dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki ini, membahas peluang dan skema penempatan pekerja migran Indonesia ke Turki.
“Kami senang sekali karena memiliki perspektif yang sama dengan KBRI Ankara dan Pak Dubes juga sangat semangat. Tadi kami bicara soal target penempatan dan peluang kerja di tahun 2026, dan disepakati ada 15.000 peluang yang bisa kita kelola dan kami berkomitmen untuk mengurus ini sebaik mungkin,” ujar Christina.
Dari 15 ribu peluang kerja tersebut, lanjut Christina, mayoritas di sektor pekerja musiman atau seasonal worker, dengan masa kerja 6-8 bulan menyesuaikan dengan musim pariwisata di Turki. Sebagian besar dari seasonal worker ini ada di sektor perhotelan.
Oleh karena itu, Wamen P2MI menekankan pentingnya keterbukaan informasi sejak awal kepada calon pekerja migran agar tidak terjadi salah persepsi mengenai durasi kerja mereka di internasional.
“Pekerjaan seasonal ini misalnya di sektor perhotelan, di mana setelah musim wisata selesai, hotel-hotel akan tutup karena sudah tidak ada turis. Nah informasi ini harus disampaikan dari awal, sehingga tidak ada mispersepsi,” jelasnya.
Selain pekerja musiman, peluang lainnya yang terbuka di Turki, yaitu pekerja domestik, dalam hal ini perawat anak (nanny), perawat lanjut usia (lansia) dan perawat orang sakit. Kemudian ada sektor konstruksi yang juga memerlukan banyak pekerja dari luar negeri, termasuk Indonesia.
Wamen P2MI menekankan, untuk mendukung skema penempatan yang tertib dan berkualitas, KBRI Ankara telah mengidentifikasi empat agensi besar di Turki yang siap berpartisipasi dalam skema kolaborasi ini.
Sementara di Indonesia, KemenP2MI masih akan menyeleksi ulang puluhan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang terdaftar dan pernah melakukan penempatan ke Turki. Seleksi ini dilakukan untuk memastikan hanya P3MI dengan komitmen kuat yang dilibatkan dalam program ini.
“Masa kerja 2026 akan dimulai pada April hingga November. Maka proses rekrutmen harus sudah berjalan dari Agustus hingga Desember tahun ini. Dalam dua minggu ke depan kami akan bertemu lagi untuk memfinalisasi bersama agensi dan P3MI,” ungkap Christina.
Dubes RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama berkomitmen mempercepat proses verifikasi job order untuk calon pekerja migran Indonesia. Rizal bahkan menargetkan penyelesaian dilakukan dalam waktu maksimal dua minggu, selama seluruh persyaratan terpenuhi.
Jurnalis: abriyanto

