Ket. Foto : Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar didampingi Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad beserta jajarannya saat konferensi pers Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025
Jakarta | beritalima.com – Rangkaian peaceful Muharam 1447 Hijriah, Direktorat Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama RI menyelenggarakan Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025, setelah melaksanakan beberapa agenda sebelumnya. Hari ini 10 Muharam sebagai hari Asyura yang diterjemahkan menjadi Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas.
Demikian hal itu diungkapkan Direktorat Jenderal Bimas Islam Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, S.Ag., M.Ag saat sambutan Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025, dengan mengambil tema Satu Kesetaraan, Sejuta Harapan, Meraih Keberkahan, di Aula H.M. Rasjidi, Kementerian Agama Ri, pada Jum’at (4/7/2025).
“Seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama RI seluruh Indonesia memyelenggarakan acara sedemikian ini,” ujar Dirjen Bimas Islam.
Gayung bersambut, Wakil Menteri Agama RI, Dr. K.H. Romo R Muhammad Syafi’I, S.H., M.Hum menyatakan bahwa selama mengikuti, Dirjen Bimas Islam baru periode ini memberikan warna sendiri menyentuh relung-relung kehidupan umat.
“Memang seperti itulah sebenarnya Bimas Islam. Terima kasih kita kepada Allah SWT yang telah memilih Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag menakhodai Dirjen Bimas Islam ini sehingga kita rasakan kehadiran Kementerian Agama bahkan sampai anak-anak yatim dan penyandang disabilitas,” terang Wakil Menteri Agama.
Lanjut Wamenag RI Romo R. Muhammad Syafi’I, dua juta bingkisan kepada anak yatim dan penyandang disabilitas dengan total nilai lebih dari Rp206 miliar menunjukkan bahwa sebenarnya negara lewat Kementerian Agama mampu hadir di tengah-tengah anak-anak bangsa yang memang menurut Undang-Undang Dasar dan menurut sumber hukum Al-Quran dan sunnah menjadi tanggung jawab bersama.
“Sebagai Wakil Menteri agama saya melihat langsung
kolaborasi yang hebat dan yang diperlukan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, tidak ingin menonjol sendiri-sendiri, tapi bersama-sama memberikan sesuatu yang lebih berarti untuk anak-anak bangsa yang apapun kondisinya mereka adalah harapan kita di masa yang akan datang,” tuturnya.
Ditempat yang sama saat konferensi pers dengan awak media, Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A memberi bingkisan untuk 2 juta anak yatim dan penyandang disabilitas.
“Pemberian bingkisan bukan hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia. Dua jutaan anak secara nasional mendapat manfaat,” ucap Menteri Agama RI.
Masih diucapkan Menteri, bingkisan yang diterima penerima manfaat berbeda-beda tergantung kebutuhan, seperti sembako, seragam, alat-alat sekolah, dan lain-lain. Namun yang pasti, mereka mendapatkan uang tunai.
Lebih jauh melalui Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof. Dr. H. Waryono, M.Ag bahwa bingkisan untuk anak yatim dan disabilitas bersumber dari pengumpulan dana sebesar Rp309 miliar baik pengumpulan dana dari Kementerian Agama RI maupun lembaga BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat.
Sebagai informasi penerima manfaat yang dirilis Humas Dirjen Bimas Islam, Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah penerima manfaat tertinggi, yaitu sebanyak 246.214 anak yatim dan 8.373 penyandang disabilitas. Total bingkisan yang disalurkan mencapai 403.808 paket, dengan nilai penyaluran sebesar Rp128.232.638.630.
Di DKI Jakarta, terdapat 100.121 anak yatim dan 3.969 penyandang disabilitas yang menerima bantuan. Total bingkisan yang diberikan berjumlah 101.161 paket, dengan total nilai sebesar Rp38.052.564.389.
Sementara itu, di Nusa Tenggara Barat, bantuan disalurkan kepada 78.107 anak yatim dan 441 penyandang disabilitas, dengan total 77.101 bingkisan dan nilai penyaluran sebesar Rp6.798.500.000.
Di Jawa Tengah, sebanyak 30.440 anak yatim dan 3.180 penyandang disabilitas menerima bantuan. Total bingkisan yang disalurkan sebanyak 33.572 paket, senilai Rp9.659.474.200.
Sumatera Utara menyalurkan bantuan kepada 22.086 anak yatim dan 1.945 penyandang disabilitas, dengan jumlah bingkisan mencapai 171.877 paket, dan nilai bantuan sebesar Rp48.042.920.675.
Terakhir, di Sulawesi Selatan, tercatat 21.155 anak yatim dan 2.398 penyandang disabilitas sebagai penerima bantuan. Sebanyak 23.867 bingkisan telah disalurkan dengan nilai total Rp3.029.086.500.
Jurnalis : Dedy Mulyadi/Abri

