Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS *
Bu Gunawati berusia 56 tahun suka marah marah dan tak bisa tidur nyenyak,kulit kering dan tidak bergairah sexual, lalu menstruadi berhentibudsh selsma tiga bulan tak datang, kata dokter kandungan dia sudah memasuki masa menopause,hal yang sama dialami Bu julia yang baru berumur 51 tahun,sudah tiak datang mentruasi.badan suka panas waktu tidur harus buka 2buah AC di kamarnya ,badan semakin gemuk dan otot kendur terutama di payudara dan nafsu sek tak ada. Dokternya bilang dia sudah masuk masa menopause,jadi apa penangannya ? Kita bahas yok !
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45–55 tahun. Seorang wanita bisa dikatakan sudah menopause bila tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.Setiap wanita pasti akan merasakan masa-masa menopause. Hanya saja, yang membedakannya adalah masalah waktunya saja. Jika kamu mempelajari masa menopause, pastinya terpikir bahwa hanya lanjut usia saja yang mengalami. Akan tetapi, secara faktanya wanita yang masih tergolong muda pun bisa mengalami masa menopause.
Apa Itu Menopause?
Menopause adalah sebuah siklus berakhirnya menstruasi yang dialami wanita secara alami. Secara umum, gejala menopause selalu terjadi pada usia sekitar 45 hingga 55 tahun. Wanita benar-benar dianggap menopause setelah tidak mengalami menstruasi sekitar 12 bulan atau satu tahun secara berturut-turut. Perubahan yang terjadi saat memasuki menopause tidak hanya secara fisik semata. Secara mental pun juga mengalami hal yang sama.
Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi. Wanita yang telah menopause juga mengalami banyak perubahan, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hingga hasrat seksual. Selain itu, wanita yang sudah menopause juga tidak bisa hamil lagi Perubahan tubuh ketika menopause bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba. Periode terjadinya perubahan tersebut dinamakan masa perimenopause. Periode ini bisa berlangsung beberapa tahun sebelum menopause dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun, tetapi bisa juga terjadi lebih awal.
Penyebab Menopause
Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang wanita bertambah tua. Seiring usia bertambah, indung telur akan makin sedikit memproduksi hormon kewanitaan. Akibatnya, indung telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti.Namun, dalam beberapa kasus, menopause juga dapat terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 40 tahun. Menopause dini dapat terjadi akibat:
1. Primary ovarian insufficiency
2. Operasi pengangkatan rahim (histerektomi)
3. Pengobatan kanker
GEJALA MENOPAUSE
1. Perubahan siklus menstruasi
2. Perubahan penampilan fisik antara lain :
a. Kulit kering
b. Payudara kendur
c. Sendi terasa nyeri dan kaku
d. Massa otot dan tulang berkurang
e. Berat badan bertambah
3. Perubahan psikologis berupa :
a. Suasana hati berubah-ubah atau moody
b. Sulit berkonsentrasi
c. Mudah lelah
d. Sulit tidur
4. Perubahan seksual berupa ;
a. Vagina menjadi kering
b. Penurunan libido (gairah seksual
DIAGNOSA MENORPAUSE
Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila telah berhenti menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Menopause juga didahului dengan munculnya berbagai perubahan pada masa perimenopause.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Estradiol :Hormon ini bisa menunjukkan berapa banyak kadar estrogen yang dihasilkan oleh ovarium saat dilakukan uji menopause. Sedikitnya jumlah estrogen dalam darah adalah pertanda dari menopause.
2. Follicle-stimulating hormone (FSH) :Kadar FSH yang meningkat dalam darah adalah sebuah pertanda dari menopause.
3. Thyroid-stimulating hormone (TSH) :Pemeriksaan kadar hormon TSH bertujuan untuk memastikan bahwa pasien tidak mengalami hipotiroidisme atau penurunan hormon tiroid, yang dapat menimbulkan gejala serupa dengan menopause.
PENGOBATAN :
Umumnya, menopause adalah kondisi alami yang tidak memerlukan perawatan lebih lanjut. Namun, apabila gejala menopause sangat mengganggu, dokter akan menyarankan beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu meredakan gejala menopause.
Berikut adalah pilihan penanganan gejala menopause:
1. Terapi pengganti hormon :Terdapat dua jenis terapi pengganti hormon yang dapat digunakan untuk meredakan gejala menopause, yaitu:
A. Terapi pengganti hormon estrogen, yaitu terapi yang diberikan pada wanita yang sudah menjalani operasi pengangkatan rahim
B. Terapi kombinasi (estrogen dan progesteron), yaitu terapi yang diberikan pada wanita yang mengalami menopause secara alami
Perlu diketahui bahwa terapi ini tidak dianjurkan bagi wanita yang memiliki riwayat kanker endometrium, kanker payudara, gangguan liver, stroke, atau wanita yang menderita gangguan pembekuan darah.
1. Obat-obatan
A. Obat antidepresan (Obat ini diberikan untuk mengendalikan gejala hot flashes dan gangguan suasana hati, bila pil estrogen tidak dapat diberikan karena alasan kesehatan. Contoh obat antidepresan yang dapat diresepkan dokter adalah paroxetine, venlafaxine, dan fluoxetine.)
B. Gabapentin ;Obat kejang ini diberikan untuk mengatasi keringat yang muncul di malam hari. Gabapetin juga dapat dijadikan alternatif pengobatan pada wanita yang tidak dapat menggunakan terapi estrogen sebagai langkah penanganan hot flashes.
C. Clonidine ;Clonidine digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), serta untuk meredakan gejala hot flashes.
D. Minoxidil ;Produk perawatan rambut yang mengandung minoxidil 5% dapat diberikan untuk mengatasi rambut rontok. Dianjurkan untuk menggunakan produk ini setiap sehari sekali untuk dapat melebatkan rambut.
E. Obat tidur ;Obat tidur dapat diberikan untuk mengatasi keluhan sulit tidur, tetapi hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
Demikian sekilas info,semoga bermanfaat.
RobertoNews 1485《14.7.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan