KABUPATEN MALANG, beritalima.com– Buwawi (45) warga dusun Pakel desa Baturetno Kecamatan Singosari Kabupaten Malang tewas tertembak, akibat rekoset amunisi pada saat giat latihan menembak yang dilakukan oleh Bataliyon 464 Paskas TNI AU di dusun Gondorejo Desa Tamanharjo Singosari.
Dari informasi yang didapat saat itu, Buwawi sedang mengerjakan ladang singkong milik korban yang jaraknya dari Lapangan tembak TNI AU kurang kebih berjarak 500 meter, menurut keterangan dari Anggota TNI AU sebelum latihan menembak tempat sudah dicek dan steril oleh Provost, latihan menembak dimulai pukul.07.30 wib dan pada pukul 08.10 wib, korban telah ditemukan saksi mengalami luka pada bagian pipi sebelah kanan, kemudian ditolong saksi dan dibawa ke rumah Kepala Desa Baturetno, pada saat didepan rumah Kepala Desa, Korban diketahui sudah meninggal Dunia.
Selanjutnya Kepala Desa Baturetno, Mufid mengatakan bahwa korban meninggal di depan rumahnya setelah dalam upaya pertolongan, oleh beberapa warga, setelah korban mengaku terkena peluru nyasar.
“Orang yang pertama tahu kebetulan namanya Mak Yah, dia masih saudara korban,” kata Murid di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Selasa (08/8).
Kata Mufid, Mak Yah bertemu korban yang tengah berjalan dengan wajah penuh darah. Korban sambil berjalan mengaku terkena peluru nyasar.
“Korban langsung tergeletak di dekat proyek jalan tol, kemudian dibopong ke rumah saya,” katanya.
Dan adik korban Sutani langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Singosari, untuk meminta pertanggung jawaban atas meninggalnya kakaknya yang diduga kena peluru nyasar.
Komandan Batalyon 464 Paskhas TNI AU Mayor Misbahul Munir membenarkan adanya kegiatan latihan menembak, di dekat lokasi Buwawi mengalami luka akibat rekoset amunisi di bagian pipinya.
“Iya ada latihan disitu memang lokasinya. Kami turut berbela sungkawa atas kejadian ini,” tegasnya kepada wartawan di Kamar Jenazah RSSA Malang.
Namun Munir enggan berkomentar banyak mengenai apa yang tengah terjadi. Namun, diakuinya latihan rutin dilakukan setiap dua pekan sekali. “Ada 70 prajurit yang ikut latihan, dengan kelengkapan senjata laras panjang,” katanya.
Ditegaskan, bahwa lokasi merupakan lahan steril, yang tidak seorang pun diperbolehkan masuk di zona tersebut.
“Penyisiran sudah, dan area sebenarnya sudah clear. Dan tidak boleh ada aktivitas disana,” tandasnya.
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menyatakan, proses penanganan akan dilakukan oleh POM TNI AU. Pihaknya hanya mengantarkan jenazah korban untuk dilakukan otopsi.
“Penanganan oleh POM TNI AU, kami hanya otopsi. TNI AU juga sudah mendatangi keluarga untuk bela sungkawa,” tegas Yade terpisah.
(Giz/dtk/net)